RADARSOLO.ID – Berdasar prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah masih terjadi hingga tiga hari ke depan. Terutama di Kabupaten Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Kudus, hingga Grobogan.
Karena itu, hari ini (2/1), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengerahkan tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) ke Jateng.
Misi utamanya adalah mengalihkan hujan di luar daerah-daerah yang tergenang banjir parah.
”Persiapan TMC memang normalnya paling cepat tiga hari. Kita kemarin sore baru diminta, praktiknya baru bisa kita mulai besok (hari ini, Red),’’ ungkap Koordinator Laboratorium TMC BRIN Budi Harsoyo, Minggu (1/1).
Proses TMC di wilayah Jawa Tengah akan di-cover dari posko di Lanud Halim Perdanakusuma. Yang sebelumnya hanya menggunakan dua pesawat Casa, akan ditambah satu pesawat CN 295.
Pesawat tersebut memiliki daya jelajah lebih jauh. Selain itu, kapasitas muatnya lebih banyak, yakni 2,4 ton atau tiga kali lebih banyak dari pesawat Casa yang hanya mampu memuat 800 kg untuk sekali sorti.
”Jadi, insya Allah besok (hari ini, Red) kita bisa mulai TMC untuk di wilayah Jawa Tengah,’’ ucap dia dilansir dari JawaPos.com.
Proses TMC di Jateng sebenarnya sudah dimulai sejak kemarin. Namun, karena masih menggunakan pesawat jenis Casa, daya jelajah tim TMC masih terbatas sampai di sekitar perbatasan Cirebon–Brebes.
’’Ada satu sorti penerbangan untuk mencegah awan-awan yang akan masuk ke wilayah Semarang,’’ katanya.
Garam yang menjadi materi semai disiapkan di posko Halim sebanyak 40 ton, dan 20 ton lagi di posko Malang. Dengan demikian, total yang disiapkan untuk menyemai hujan di Jateng sebanyak 60 ton.
’’Kemungkinan bisa ditambah kalau masih dibutuhkan. Karena kami diminta untuk siaga sejak 1–10 Januari,’’ bebernya. (jpg/ria)