Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menampik anggapan dirinya sebagai sosok di balik rujuk atau islahnya keluarga besar Keraton Kasunanan. Dia mengaku hanya menyediakan tempat untuk makan siang yang mempertemukan kedua pihak yang telah lama berseteru.
“Semua terlibat sampai bisa seperti ini,” katanya kepada awak media setelah makan siang yang berlangsung di Loji Gandrung –rumah dinas (rumdin) wali kota Surakarta– kemarin (4/1) siang sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Gibran mengapresiasi semua pihak di keraton yang berkenan hadir dan menyelesaikan persoalan internal keluarga tersebut. ’’Apakah situasi keraton sudah adem ayem? Sudah beres. Makan siang tadi semuanya sudah cair,” ujarnya.
Tidak lagi, lanjut dia, berkonflik. ’’Sudah klir, sudah satu visi-misi semua. Kalau ada pihak yang tidak suka, ya tidak usah diajak saja,’’ tambah anak sulung Presiden Joko Widodo itu yang didampingi Kapolresta Surakarta Kombespol Iwan Saktiadi dan Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Devy Kristiono.
Sehari sebelumnya (3/1), Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Wandansari Koes Moertiyah bertemu dengan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat SISKS PB XIII Hangabehi bersama Permaisuri GKR Pakubuwana dan Putra Mahkota KGPH Purboyo. Pertemuan itu pun seperti membuka lembar baru bagi pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Setelah perjamuan makan siang kemarin, GKR Wandansari Koes Moertiyah dan SISKS Paku Buwono XIII Hangabehi menyatakan mereka sepakat untuk menampung semua aspirasi. Juga, bakal menggandeng seluruh keluarga besar dalam pengelolaan keraton di masa mendatang.
’’Intinya, Sinuhun (PB XIII) dan Gusti Wandan sudah nyawiji (bersatu), mboten wonten punapa-punapa (tidak ada masalah apa-apa). Setia kepada Sinuhun, semua akan membantu Sinuhun. Semua saudara dan putra-putri dalem sendika dhawuh,’’ beber Permaisuri GKR Pakubuwana.
Permaisuri menambahkan, permasalahan antarkeluarga yang sebelumnya sempat menyita perhatian masyarakat telah dirampungkan secara kekeluargaan. Kini semua pihak telah memiliki keinginan yang sama untuk membantu PB XIII dalam mengelola keraton.
Karena itu, seluruh putra-putri dalem PB XII atau saudara-saudara serta putra-putri PB XIII Hangabehi hadir dalam acara makan siang kemarin. ’’Seluruh keluarga, adik-adik Sinuhun dari enam ibu akan dirangkul semua,’’ papar permaisuri, mewakili PB XIII.
Mendukung bersatunya dua kubu tersebut, Ketua LDA GKR Wandansari Koes Moertiyah menyampaikan terima kasih atas undangan santap siang dari Pemkot Surakarta tersebut. Upaya itu dinilai progresif karena bisa meredam konflik internal yang terjadi sejak 2012 tersebut.
’’Tadi juga disampaikan beberapa keinginan wali kota terkait pembenahan kawasan Keraton Surakarta. Ini pastinya akan bersinergi dengan keraton. Kami juga mengusulkan secepatnya dibentuk tim kecil untuk menyiapkan apa saja yang akan direvitalisasi,’’ ucap adik kandung PB XIII yang akrab disapa Gusti Moeng itu.
Gibran meyakini keluarga besar keraton sudah satu visi dan misi dengan Pemkot Surakarta. Semuanya sepakat untuk tunduk di bawah arahan SISKS PB XIII Hangabehi. Dengan demikian, tambah dia, komunikasi antara keraton dan pemerintah bisa lebih intens untuk pembangunan fisik maupun seni dan budaya yang ada di keraton.
Mengenai tim kecil, Gibran menjelaskan nanti berkaitan dengan kepentingan bantuan pengelolaan anggaran yang diberikan negara pada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tim tersebut bakal berisi beberapa ahli dan perwakilan dari pemerintah serta keluarga keraton di bawah koordinasi SISKS PB XIII Hangabehi.
’’Bentukan tim kecilnya kita tunggu dawuh Sinuhun dulu ya. Unsurnya dari semua pihak keluarga besar, pihak-pihak terkait yang bersangkutan seperti tim cagar budaya dan lainnya. Ini akan saya dampingi terus,’’ kata Gibran