KLATEN – Sebuah video memperlihatan warga di Klaten yang menemukan senjata berupa gir motor yang diikatkan kain sempat viral di media sosial. Warga mengganggap senjata itu yang biasanya digunakan pelaku klitih.
Akun yang mengunggah video tersebut di Instagram adalah @klaten.update pada Jumat (8/4) pagi. Sebelum akhirnya video yang berdurasi 22 detik telah dihapus. Polres Klaten pun bergerak cepat menindaklanjuti konten video yang telah meresahkan masyarakat Klaten itu.
Dari penelusuran yang dilakukan kepolisian video pertama kali diunggah di sebuah akun tiktok @FbrrzrYK. Hingga akhirnya viral setelah di repost oleh salah satu akun Instagram. Dalam video tersebut digambarkan seolah-olah ada kelompok klitih yang berkeliaran di Kota Bersinar.
“Memang ada sebuah postingan video terkait klitih. Ada juga masyarakat yang menyampaikan ke kita. Setelah menerima laporan jajaran Polres Klaten melakukan penyelidikan di lapangan,” jelas Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo melalui Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdilah, Jumat (8/4).
Lebih lanjut, dari hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Klaten didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada kejadian klitih yang disebutkan dalam video tersebut. Didapati juga sebuah fakta bahwa video tersebut adalah video lama yang diunggah kembali. Dalam video itu sendiri memperlihatkan lokasinya di salah satu ruas jalan di Kecamatan Klaten Selatan.
“Dari saksi di sekitar TKP menyebutkan bahwa video diperkirakan kurang lebih tiga bulan yang lalu. Petunjuknya terdapat dalam video yang memperlihatkan salah satu kantor yang terdapat banner ternyata sudah lepas. Dilepas semenjak proses rehab,” ucapnya.
Selain melakuan penyelidikan di lokasi, Polres Klaten juga memeriksa salah satu admin akun IG yang memviralkan video tersebut. Admin tersebut berinisial AD, 27, warga Kecamatan Prambanan ini mengaku melakukan repost tanpa memperhatian kebenaran isi video tersebut. Meski sempat dihapus usai diberitahu salah satu follower-nya jika video tersebut video lama tetapi terlanjut menyebar ke masyarakat.
“Dia sudah mengaku bersalah. Dia juga sudah meminta maaf kepada masyarakat atas keresahan yang ditimbulkan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani meminta warganya untuk tidak terlibat dalam tindakan klitih pada bulan ramadan kali ini. Apabila sampai ada warga yang terlibat, pihaknya meminta jajaran Polres Klaten untuk menindak tegas.
“Kalau di Klaten sampai ada, saya minta pak kapolres dan jajaran tindak tegaslah. Soalnya itu sangat mengganggu kenyamanan masyarakat lainnya. Harus menghormatilah, jangan sampai melakukan,” ucapnya.
Apabila sampai ada yang kedapatan melakukan klitih dan tertangkap kepolisian pihaknya siap untuk melakukan pembinaan. Apalagi jika pelakunya masih anak-anak dibawah umur.
“Begitu juga untuk orangtuanya akan kita lakukan pembinaan. Mengingat masih di bawah umur jangan sampai diberikan kendaraan untuk melakukan berbagai aktivitas,” pungkasnya.(ren/dam)