26.9 C
Surakarta
Wednesday, 31 May 2023

Ganjar Dirikan Posko Bencana Terpadu, Tim Siaga Pantau Kabupaten/Kota

SEMARANG – Sejumlah bencana, baik banjir maupun angin ribut telah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng) pada musim penghujan tahun ini. Menghadapi cuaca ekstrem ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendirikan posko terpadu siaga banjir. Posko yang di tempatkan di Wisma Perdamaian itu guna mengurangi risiko bencana.

Bukan hanya bersifat informatif, posko terpadu tersebut juga akan selalu melakukan update dan validasi data kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sehingga bisa menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil. Baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif.

“Pak Mendagri minta untuk ada posko khusus. Sebenarnya back up kalau harian sudah ada di BPBD. Karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrem dan beberapa hari ke depan dimungkinkan sangat ekstrem, kita diminta lek-lekan (siaga),” ujar Ganjar, Kamis (9/1)

Berdasarkan data kondisi cuaca di Jawa Tengah, ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan ekstrem, mencapai 500 mm. “Kalau kita lihat ini ada yang berwarna hijau pekat. Ini menunjukkan ekstrem curah hujan diprediksi sampai 500 mm,” papar dia.

Melalui tim-tim di posko tersebut informasi akan diolah untuk segera ditindaklanjuti. Terutama bisa secepatnya berkomunikasi dengan kabupaten/kota sehingga segera ada antisipasi maupun penanganan.

“Meskipun kita tidak bisa presisi, tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga segera bisa halo-halo warning ke kades, camat, dan bupati. Sebenarnya (posko) fungsinya mengurangi risiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi,” terang Ganjar.

Pj Sekda Provinsi Jateng Herru Setiadhi menjelaskan, pemerintah selalu hadir dan sigap dalam mengantisipasi bencana. Salah satu wujudnya dengan keberadaan posko terpadu itu.

“Posko terpadu ini betul-betul kinerja antar-SKPD. Bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain. Seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, ini kan dari kementrian,” jelasnya.

Selain melakukan validasi data kondisi cuaca, tim di posko terpadu juga akan mengumpulkan semua informasi terkait kebencanaan. Ini akan menjadi rujukan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam mengambil langkah-langkah yang harus segera dilakukan.

“Kalau ada kejadian dengan kesiapsiagaan dapat memberikan solusi, mendorong adanya logistik bantuan kalau memang diperlukan, juga melakukan update data,” beber Herru.

Pada prinsipnya, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat.

“Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian bahwa pemerintah itu hadir,” pungkas Herru. (bay/ria)

SEMARANG – Sejumlah bencana, baik banjir maupun angin ribut telah terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng) pada musim penghujan tahun ini. Menghadapi cuaca ekstrem ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendirikan posko terpadu siaga banjir. Posko yang di tempatkan di Wisma Perdamaian itu guna mengurangi risiko bencana.

Bukan hanya bersifat informatif, posko terpadu tersebut juga akan selalu melakukan update dan validasi data kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sehingga bisa menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil. Baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif.

“Pak Mendagri minta untuk ada posko khusus. Sebenarnya back up kalau harian sudah ada di BPBD. Karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrem dan beberapa hari ke depan dimungkinkan sangat ekstrem, kita diminta lek-lekan (siaga),” ujar Ganjar, Kamis (9/1)

Berdasarkan data kondisi cuaca di Jawa Tengah, ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan ekstrem, mencapai 500 mm. “Kalau kita lihat ini ada yang berwarna hijau pekat. Ini menunjukkan ekstrem curah hujan diprediksi sampai 500 mm,” papar dia.

Melalui tim-tim di posko tersebut informasi akan diolah untuk segera ditindaklanjuti. Terutama bisa secepatnya berkomunikasi dengan kabupaten/kota sehingga segera ada antisipasi maupun penanganan.

“Meskipun kita tidak bisa presisi, tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga segera bisa halo-halo warning ke kades, camat, dan bupati. Sebenarnya (posko) fungsinya mengurangi risiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi,” terang Ganjar.

Pj Sekda Provinsi Jateng Herru Setiadhi menjelaskan, pemerintah selalu hadir dan sigap dalam mengantisipasi bencana. Salah satu wujudnya dengan keberadaan posko terpadu itu.

“Posko terpadu ini betul-betul kinerja antar-SKPD. Bahkan bukan hanya Pemprov Jateng, tapi juga yang lain. Seperti Badan Pengelola Transportasi Darat, ini kan dari kementrian,” jelasnya.

Selain melakukan validasi data kondisi cuaca, tim di posko terpadu juga akan mengumpulkan semua informasi terkait kebencanaan. Ini akan menjadi rujukan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam mengambil langkah-langkah yang harus segera dilakukan.

“Kalau ada kejadian dengan kesiapsiagaan dapat memberikan solusi, mendorong adanya logistik bantuan kalau memang diperlukan, juga melakukan update data,” beber Herru.

Pada prinsipnya, data dan informasi yang ada akan dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten/kota supaya ada penanganan dan antisipasi secara cepat.

“Tujuannya memberikan ketenangan, kenyamanan, kepastian bahwa pemerintah itu hadir,” pungkas Herru. (bay/ria)

Populer

Berita Terbaru

spot_img