25.9 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Gempa Magnitudo 5,2 di Bali Akibat Aktivitas Sesar Naik Flores

RADARSOLO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2 di wilayah Bali akibat aktivitas sesar naik Flores (Flores back arc thrust).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, episenter gempa bumi terletak di koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali, pada kedalaman 30 km.

”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores,” papar Daryono.

Dia menjelaskan, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (13/12) pukul 17.38 WIB di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali, itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan orang banyak dalam rumah).

Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Selain itu, di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur, dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.

”Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” terang Daryono. (antara)

RADARSOLO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2 di wilayah Bali akibat aktivitas sesar naik Flores (Flores back arc thrust).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, episenter gempa bumi terletak di koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali, pada kedalaman 30 km.

”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores,” papar Daryono.

Dia menjelaskan, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (13/12) pukul 17.38 WIB di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali, itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan orang banyak dalam rumah).

Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Selain itu, di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur, dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.

”Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” terang Daryono. (antara)

Populer

Berita Terbaru

spot_img