31.1 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Pecel Krokot Khas Umbul Brintik, Kebonarum, Klaten: Pengganjal Perut Usai Terapi Air

KLATEN – Umbul Brintik di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten dikenal sebagai tempat terapi kesehatan stroke hingga saraf kejepit. Tapi, jangan sampai melewatkan untuk mencicipi kuliner khas di kawasan umbul tersebut. Yakni pecel krokot.

Kuliner pecel krokot menjadi salah satu menu yang ditawarkan kepada pengunjung usai berenang di Umbul Brintik. Ada sembilan pedagang yang berjualan pecel krokot berderetan dengan menempati kios. Salah satunya Tiwy, 42, yang sudah menyajikan makanan tradisional itu selama lima tahun terakhir terakhir.

Dalam seporsi pecel krokot terdiri dari bayam, bunga turi, kenikir hingga selada air, hingga bakmi goreng. Kemudian disiram dengan sambal kacang. Menariknya, dalam sajian pecel juga bisa diberi tambahan lauk seperti ikan wader goreng maupun belut goreng. Begitu juga menikmati pecel krokot dengan lauk tempe goreng maupun bakwan goreng.

Tiwy mengungkapkan, tanaman krokot yang telah direbus itu langsung disantap memiliki cita rasa asam. Maka itu perlu dipadupadankan dengan berbagai sayuran lainnya serta sambal kacang. Cita rasanya pun berubah menjadi gurih, asam, manis hingga pedas saat komposisi itu sampai dilidah. Pecel krokot khas Umbul Brintik dijual Rp 5.000 per porsinya. Sedangkan jika menggunakan nasi menjadi Rp 7.000 per porsinya.

”Kalau tambah lauk seperti belut goreng maupun ikan wader goreng seporsinya Rp 10.000. Kalau untuk gorengan seperti tempe dan bakwan goreng hanya Rp 1.000. Tapi yang jadi favorit pelanggan ya pecel krokot dengan lauk ikan wader goreng,” ucap Tiwy.

Tiwy mengungkapkan, pecel krokot sudah menjadi ikon kuliner di kawasan Umbul Brintik. Bahkan penikmatnya tidak hanya pengunjung wisatawan yang datang ke destinasi wisata air tersebut. Tetapi juga datang dari berbagai daerah yang secara khusus hanya untuk menikmati pecel krokot khas Umbul Brintik.

”Seluruh proses produksi kami lakukan di kawasan Umbul Brintik ini. Jadi ketika dinikmati pengunjung benar-benar masih segar sayurannya. Melayani pengunjung mulai pukul 06.30, sehingga cocok untuk sarapan juga,” ucapnya.

Dia pun berharap agar sajian pecel krokot khas Umbul Brintik terus eksis. Termasuk perlunya berbagai inovasi dengan dipadupadankan sayuran maupun lauk lainnya sehingga pengunjung bisa memilih sesuai seleranya. (ren/adi)

KLATEN – Umbul Brintik di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten dikenal sebagai tempat terapi kesehatan stroke hingga saraf kejepit. Tapi, jangan sampai melewatkan untuk mencicipi kuliner khas di kawasan umbul tersebut. Yakni pecel krokot.

Kuliner pecel krokot menjadi salah satu menu yang ditawarkan kepada pengunjung usai berenang di Umbul Brintik. Ada sembilan pedagang yang berjualan pecel krokot berderetan dengan menempati kios. Salah satunya Tiwy, 42, yang sudah menyajikan makanan tradisional itu selama lima tahun terakhir terakhir.

Dalam seporsi pecel krokot terdiri dari bayam, bunga turi, kenikir hingga selada air, hingga bakmi goreng. Kemudian disiram dengan sambal kacang. Menariknya, dalam sajian pecel juga bisa diberi tambahan lauk seperti ikan wader goreng maupun belut goreng. Begitu juga menikmati pecel krokot dengan lauk tempe goreng maupun bakwan goreng.

Tiwy mengungkapkan, tanaman krokot yang telah direbus itu langsung disantap memiliki cita rasa asam. Maka itu perlu dipadupadankan dengan berbagai sayuran lainnya serta sambal kacang. Cita rasanya pun berubah menjadi gurih, asam, manis hingga pedas saat komposisi itu sampai dilidah. Pecel krokot khas Umbul Brintik dijual Rp 5.000 per porsinya. Sedangkan jika menggunakan nasi menjadi Rp 7.000 per porsinya.

”Kalau tambah lauk seperti belut goreng maupun ikan wader goreng seporsinya Rp 10.000. Kalau untuk gorengan seperti tempe dan bakwan goreng hanya Rp 1.000. Tapi yang jadi favorit pelanggan ya pecel krokot dengan lauk ikan wader goreng,” ucap Tiwy.

Tiwy mengungkapkan, pecel krokot sudah menjadi ikon kuliner di kawasan Umbul Brintik. Bahkan penikmatnya tidak hanya pengunjung wisatawan yang datang ke destinasi wisata air tersebut. Tetapi juga datang dari berbagai daerah yang secara khusus hanya untuk menikmati pecel krokot khas Umbul Brintik.

”Seluruh proses produksi kami lakukan di kawasan Umbul Brintik ini. Jadi ketika dinikmati pengunjung benar-benar masih segar sayurannya. Melayani pengunjung mulai pukul 06.30, sehingga cocok untuk sarapan juga,” ucapnya.

Dia pun berharap agar sajian pecel krokot khas Umbul Brintik terus eksis. Termasuk perlunya berbagai inovasi dengan dipadupadankan sayuran maupun lauk lainnya sehingga pengunjung bisa memilih sesuai seleranya. (ren/adi)

Populer

Berita Terbaru

spot_img