RADARSOLO.ID – Partai-partai pemilik kursi di parlemen telah saling membuat koalisi agar dapat mengusung pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Saat ini, ada empat poros kekuatan politik menghadapi Pemilu 2024. Yakni PDIP, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya alias KKIR (Gerindra-PKB), Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB (Golkar, PAN, PPP), dan Koalisi Perubahan (Demokrat, Nasdem, dan PKS).
PDIP tidak perlu koalisi untuk dapat mengusung capres-cawapres. Namun, sikap politik PDIP di Pilpres 2024 disebut menjadi faktor kunci. Bandul penentu ke mana arah tiga poros koalisi bakal bergerak.
Update seputar suksesi kepemimpinan nasional setahun menjelang pilpres juga menjadi topik bahasan diskusi publik di Media Center DPR RI, kemarin (16/2). Hadir dalam acara itu Budisatrio Djiwandono (Gerindra), Johan Rosihan (PKS), Viva Yoga (PAN), dan Masinton Pasaribu (PDIP).
Menurut Budi, panggilan Budisatrio Djiwandono, partainya sudah berkoalisi dengan PKB. Dia menegaskan, Gerindra memegang teguh komitmen kerja sama dan akan menjalankan perjanjian politik sesuai norma dan etika berpolitik.
Meski begitu, KKIR masih terbuka bagi partai lain. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pun aktif melakukan komunikasi dengan para tokoh politik. Termasuk dengan PAN, PKS, dan partai lainnya.
Johan Rosihan mengatakan, elite parpol memang harus memperbanyak komunikasi politik.
”Kalau tidak melakukan komunikasi, bakal ada kebuntuan. Para pengamat pun akan bias dalam menilai perkembangan politik,” ujar dia, dilansir dari JawaPos.com.
Menurut dia, PKS sudah menyatakan untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres. Namun, sejauh ini, nama cawapres belum diputuskan. Pihaknya masih mencari siapa yang cocok mendampingi Anies.
Pernyataan senada disampaikan Viva Yoga. Dia menyebut komunikasi terus dilakukan. Sejauh ini, perkembangan politik masih sangat dinamis. Diakuinya, tidak mudah menentukan pasangan capres-cawapres. Salah satunya karena undang-undang mensyaratkan presidential threshold (PT) 20 persen untuk bisa mengusung paslon di Pilpres 2024.
Meski sudah memenuhi PT 20 persen, KIB hingga kini belum memutuskan capres-cawapres. Begitu juga KKIR, Koalisi Perubahan, dan PDIP. Padahal, suara mereka sudah memenuhi PT.
”Dengan demikian, kami akan menunggu dinamika ke depan,” tuturnya.
Sementara itu, Masinton menyebut PDIP memang sudah memenuhi PT 20 persen. Tanpa berkoalisi sudah bisa mengusung capres-cawapres. Meski demikian, partainya akan tetap menjalin komunikasi dan kerja sama dengan partai lain. Sebab, PDIP mengedepankan prinsip gotong royong dalam berpolitik.
Sebagai partai kader, lanjut Masinton, PDIP tentu akan menyiapkan kader sendiri. Di antaranya, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan para kepala daerah dari PDIP. Dalam diskusi itu, Masinton tidak menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
”Yang jelas, kami menunggu keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegasnya.
Pengamat politik Yusak Farchan mengatakan, sikap PDIP sangat ditunggu banyak pihak. Bukan hanya simpul-simpul koalisi yang sudah ada, tetapi juga masyarakat luas.
”Dengan belum diputuskannya capres-cawapres dari PDIP, koalisi partai lain juga belum memutuskan,” katanya. (jpg/ria)