23.2 C
Surakarta
Monday, 5 June 2023

Transformasi Digital BRI Berbuah Manis, 98,41 Persen Nasabah BRI Gunakan Platform Digital

RADARSOLO.ID-Pola transaksi masyarakat yang beralih dari transaksi konvesional ke platform digital direspons oleh industri keuangan dengan beragam produk dan layanan keuangan digital. Tak terkecuali dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang berhasil menjawab kebutuhan dan berubahnya pola transaksi masyarakat secara digital yang melonjak sejak terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan BRI menyediakan layanan digital banking tersebut ditunjukkan dari mayoritas transaksi nasabah BRI melalui platform digital yang mencapai porsi 98,41 persen pada 2022. Sehingga, BRI tinggal menyisakan layanan berbasis cabang (Branch-Based) sebesar 1,59 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi Arga M. Nugraha dalam acara Global Network Week 2023, Selasa (14/3/2023). Menurutnya, peningkatan pelayanan digital terus diupayakan guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi BRI secara keseluruhan.

“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI, dengan transformasi layanan di dalamnya,” ucapnya.

Adanya transformasi digital ini juga menjadi pendorong pencapaian laba BRI sebesar Rp 51,4 triliun pada 2022 yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perbankan nasional. Seperti diketahui, keberhasilan digitalisasi transaksi ini berdampak terhadap peningkatan fee based income BRI, khususnya yang berasal dari super app milik BRI, yakni BRImo.

Pertumbuhan jumlah pengguna (users) aplikasi BRImo menunjukkan peningkatan signifikan pada 2022. Tercatat, jumlah transaksi digital melalui BRImo sebesar 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110 persen yoy, dengan volume transaksi mencapai sebesar Rp 2.669 triliun atau meningkat 98,48 persen yoy.

Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di 2022 sebesar 68,46 persen yoy menjadi 23,8 juta user, BRImo telah mencatatkan fee based income sebesar Rp 1,59 triliun.
Tak hanya itu, dari adanya BRImo sebagai layanan digital banking BRI juga membuat nasabah semakin aman dan nyaman melakukan transaksi.

Lebih lanjut diterangkan Arga, digitalisasi tidak menjadi penghalang baik bagi nasabah baru maupun nasabah lama yang masih bertransaksi secara konvensional.

“Ini sangat menarik dan kami juga puas karena pelanggan setia kami tetap on the track dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, kami percaya peningkatan transformasi digital ini tetap menjadi strategi untuk menghadapi masa depan,” ungkapnya. (*/wa)

RADARSOLO.ID-Pola transaksi masyarakat yang beralih dari transaksi konvesional ke platform digital direspons oleh industri keuangan dengan beragam produk dan layanan keuangan digital. Tak terkecuali dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang berhasil menjawab kebutuhan dan berubahnya pola transaksi masyarakat secara digital yang melonjak sejak terjadinya pandemi Covid-19 beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan BRI menyediakan layanan digital banking tersebut ditunjukkan dari mayoritas transaksi nasabah BRI melalui platform digital yang mencapai porsi 98,41 persen pada 2022. Sehingga, BRI tinggal menyisakan layanan berbasis cabang (Branch-Based) sebesar 1,59 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Digital dan Teknologi Informasi Arga M. Nugraha dalam acara Global Network Week 2023, Selasa (14/3/2023). Menurutnya, peningkatan pelayanan digital terus diupayakan guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi BRI secara keseluruhan.

“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI, dengan transformasi layanan di dalamnya,” ucapnya.

Adanya transformasi digital ini juga menjadi pendorong pencapaian laba BRI sebesar Rp 51,4 triliun pada 2022 yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perbankan nasional. Seperti diketahui, keberhasilan digitalisasi transaksi ini berdampak terhadap peningkatan fee based income BRI, khususnya yang berasal dari super app milik BRI, yakni BRImo.

Pertumbuhan jumlah pengguna (users) aplikasi BRImo menunjukkan peningkatan signifikan pada 2022. Tercatat, jumlah transaksi digital melalui BRImo sebesar 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110 persen yoy, dengan volume transaksi mencapai sebesar Rp 2.669 triliun atau meningkat 98,48 persen yoy.

Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di 2022 sebesar 68,46 persen yoy menjadi 23,8 juta user, BRImo telah mencatatkan fee based income sebesar Rp 1,59 triliun.
Tak hanya itu, dari adanya BRImo sebagai layanan digital banking BRI juga membuat nasabah semakin aman dan nyaman melakukan transaksi.

Lebih lanjut diterangkan Arga, digitalisasi tidak menjadi penghalang baik bagi nasabah baru maupun nasabah lama yang masih bertransaksi secara konvensional.

“Ini sangat menarik dan kami juga puas karena pelanggan setia kami tetap on the track dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, kami percaya peningkatan transformasi digital ini tetap menjadi strategi untuk menghadapi masa depan,” ungkapnya. (*/wa)

Populer

Berita Terbaru

spot_img