Saat ini di tengah-tengah publik, isu dugaan perselingkuhan sangat kuat. Gufron menyebut, jika ada hal-hal yang begitu membuat seorang jenderal membunuh ajudannya, berarti kasus ini merupakan persoalan personal dan pribadi saja.
Menurut dia, spekulasi motif di publik yang beragam dan pengalihan isu yang ke sana-sini terkait dengan motifnya dapat berdampak negatif bagi institusi Polri itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi Polri untuk menjelaskan motif pembunuhan sesungguhnya yang terjadi.
Selain itu, Gufron menambahkan, kematian Brigadir J harusnya jadi momentum pembebasan institusi Polri dari polemik kontestasi politik internal Polri. Sistem promosi dan mutasi jabatan di Polri belum sepenuhnya berbasis merit system.
“Kerapkali, adanya tragedi seperti ini justru menjadi ajang kontestasi politik internal Polri yang ditunggangi segelintir pihak internal Polri. Polri harus memastikan secara paralel dan simultan untuk menuntaskan pro justitia, lalu menyelesaikan obstruction of justice, serta mengevaluasi pihak-pihak yang bertujuan untuk kontestasi politik internal Polri,“ tandas Gufron. (JPG)