RADARSOLO.ID – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan, perbaikan Jembatan Juwero di Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh, Kendal bisa diperbaiki secepat mungkin. Jembatan itu merupakan aset Perhutani, yang sebagian besar kontruksi sudah berusia tua dan merupakan peninggalan zaman Belanda.
Jembatan Juwero rusak saat terjadi hujan deras di wilayah setempat, Kamis (13/10) lalu. Tiang dan kabel penyangga jembatan roboh akibat talud penahan rusak diterjang derasnya air sungai.
Ganjar yang tengah berada di Kendal, meninjau kondisi jembatan tinggalan Belanda itu pada Jumat (21/10). Di bawah guyuran hujan lebat, gubernur mengecek kerusakan jembatan.
Diakui Ganjar, jembatan yang biasa menjadi akses perhutani dan petani setempat untuk mengelola pertanian, cukup berbahaya untuk dilintasi.
“Ini karena ada kondisi yang menurut saya perlu mendapatkan perhatian. Karena jembatan ini masih dipakai untuk lalu lintas masyarakat dan ini kebetulan milik Perhutani. Jadi, beberapa hari lalu dilapori jembatan ini ambruk seminggu lalu, kok gambarnya menakutkan. Jadi kita harus cepat merespons,” ujar Ganjar.
Ia memastikan akan bertindak cepat dalam menangani jembatan rusak tersebut. Koordinasi pun telah dilakukan dengan Pemkab Kendal dan pihak Perhutani.
“Secara teknis sudah dirapatkan. Pemkab Kendal juga sudah, Perhutani sudah. Kita harus ada tindakan teknis cepat untuk menyelamatkan,” paparnya.
Lebih lanjut, kondisi jembatan sangat membahayakan dan rentan roboh. Sebab, konstruksi tiang gantungnya masih mengikat pada konstruksi bangunan yang baru.
“Ini berpotensi ambruk dan problemnya macam-macam. Bisa jembatan putus, menutup sungai dan di sebelahnya ada instalasi air. Jadi, kita akan segera komunikasi dengan Perhutani agar dilakukan tindakan cepat,” lanjutnya.
Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah terkait dengan teknis perbaikannya.
“Teknis di lapangan tadi kata kepala Dinas PU, bagaimana kalau diangkat, direposisi dulu, baru kemudian dibuat perlakuan-perlakuannya. Ini harus cepat karena cuaca lagi tidak bagus,” imbuhnya.
Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, Ganjar mengimbau kepada warga agar sementara tidak melintas di jembatan tersebut. Hingga nantinya jembatan sudah selesai diperbaiki dan dipastikan aman, jembatan sebaiknya ditutup untuk masyarakat.
“Distop dulu jangan ada yang melintas, ini bahaya. Kita segera kirim surat resminya. Hari ini saya mau kirim ke dirut Perhutani dulu agar direspon cepat,” tegas Ganjar. (bay/ria)