24.2 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Korban Meninggal Gempa Cianjur Tambah Jadi 56 Orang, Didominasi Anak-Anak

RADARSOLO.ID – Jumalh korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan magnitudo 5,6 kian bertambah. Bupati Cianjur Herman Suherman melaporkan saat ini 56 orang meninggal dunia akibat terdampak gempa.

“Kondisi yang meninggal tercatat 56 orang, yang luka-luka tidak kurang dari 700 orang,” kata Herman dilansir dari JawaPos.com, Senin (21/11).

Korban meninggal dunia didominasi oleh anak-anak. Menurut Herman, mereka mengalami patah tulang akibat tertimpa runtuhan bangunan.

“Anak-anak, iya rata-rata patah tulang,” ucap Herman.

Gempa terjadi sekitar pukul 13.21 WIB. Saat gempa, banyak anak yang sedang belajar di sekolah dan istirahat di dalam rumah. Herman mengungkapkan, pihaknya juga membuka posko darurat yang difokuskan di kantor pemerintah kabupaten dan halaman kantor DPRD Kabupaten Cianjur.

“Pengungsian difokuskan di pemda dan juga kita rencanakan di halaman gedung DPRD,” ujar Herman.

Gempa juga mengakibatkan longsoran tanah di wilayah Cianjur. Menurut Herman, masih banyak daerah yang terisolasi sehingga sulit untuk dilakukan evakuasi bagi warga yang terdampak.

“Iya karena ada longsoran-longsoran, paling parah di Kecamatan Cugenang,” papar Herman.

Herman menyatakan, pihaknya saat ini sangat membutuhkan tenda darurat, makanan, perawatan kesahatan dan tenaga medis, terutama untuk operasi patah tulang. “Makanan kita pasti nggak ada iya, karena mereka rumahnya rata semua,” papar Herman. (jpg/ria)

RADARSOLO.ID – Jumalh korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan magnitudo 5,6 kian bertambah. Bupati Cianjur Herman Suherman melaporkan saat ini 56 orang meninggal dunia akibat terdampak gempa.

“Kondisi yang meninggal tercatat 56 orang, yang luka-luka tidak kurang dari 700 orang,” kata Herman dilansir dari JawaPos.com, Senin (21/11).

Korban meninggal dunia didominasi oleh anak-anak. Menurut Herman, mereka mengalami patah tulang akibat tertimpa runtuhan bangunan.

“Anak-anak, iya rata-rata patah tulang,” ucap Herman.

Gempa terjadi sekitar pukul 13.21 WIB. Saat gempa, banyak anak yang sedang belajar di sekolah dan istirahat di dalam rumah. Herman mengungkapkan, pihaknya juga membuka posko darurat yang difokuskan di kantor pemerintah kabupaten dan halaman kantor DPRD Kabupaten Cianjur.

“Pengungsian difokuskan di pemda dan juga kita rencanakan di halaman gedung DPRD,” ujar Herman.

Gempa juga mengakibatkan longsoran tanah di wilayah Cianjur. Menurut Herman, masih banyak daerah yang terisolasi sehingga sulit untuk dilakukan evakuasi bagi warga yang terdampak.

“Iya karena ada longsoran-longsoran, paling parah di Kecamatan Cugenang,” papar Herman.

Herman menyatakan, pihaknya saat ini sangat membutuhkan tenda darurat, makanan, perawatan kesahatan dan tenaga medis, terutama untuk operasi patah tulang. “Makanan kita pasti nggak ada iya, karena mereka rumahnya rata semua,” papar Herman. (jpg/ria)

Populer

Berita Terbaru

spot_img