RADARSOLO.COM – Puluhan keluarga di Desa Kedungcino, Jepara yang sebelumnya tinggal di rusunawa, kini bisa tersenyum bahagia karena bisa miliki rumah sendiri. Lewat program Tuku Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, masyarakat kurang mampu bisa miliki rumah dengan pola lebih mudah dan murah.
Ganjar meninjau langsung rumah panel instan (ruspin) milik 49 keluarga di Kedungcino tersebut. Bahkan rumah-rumah yang dibangun lewat program Tuku Lemah Oleh Omah itu kini telah menjadi kompleks perumahan sendiri.
“Ternyata beli tanah dapat rumah menjadi program yang menarik dan dinikmati warga. Maka ini coba kita menyelesaikan beberapa yang terkait dengan perumahan rakyat,” kata Ganjar usai tinjau bantuan 49 unit ruspin, Kamis (30/3).
Dalam program bantuan kepada masyarakat kurang mampu ini, masyarakat membeli tanah dengan mengangsur selama 10 tahun. Angsuran beragam sesuai dengan luas tanah, mulai kisaran Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu.
Selanjutnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan ruspin senilai masing-masing Rp 35 juta.
“Dengan pola-pola seperti ini akan sangat bagus. Ini modelnya menarik karena bank itu membeli lebih dulu, jadi bank membiayai. Masyarakat nanti kredit ke bank,” terang Ganjar.
Model kredit ke bank itu menjadi contoh yang bisa ditiru oleh daerah lain. Harapannya program Tuku Lemah Oleh Omah bisa dimanfaatkan lebih banyak masyarakat. Sehingga banyak masyarakat yang memiliki rumah cukup bagus.
“Bantuan dari pemda ini, bantu jalan. Nanti juga akan kami bantu jalan dan rumah ibadah, kami buatkan. Maka, menjadi satu kompleks baru. Kalau saya tanya, mereka itu dari rusunawa dan sekarang lebih senang bisa tinggal di rumah sendiri. Mudah-mudahan manfaat,” ucap Ganjar
Program Tuku Lemah Oleh Omah telah berjalan di Jateng sejak 2020. Pada 2020 tercatat sebanyak 200 unit rumah dibangun. Pada 2021 sebanyak 186 unit rumah, dan pada 2022 sebanyak 253 unit. Rencananya pada 2023 akan dibangun 615 unit rumah.
Salah satu penerima bantuan ruspin, Amin Sunarto, 40, awalnya dia san keluarga tinggal di rusunawa. Kemudian, Amin mendapat informasi ada bantuan rumah dari Pemprov Jateng bagi penghuni rusun yang sudah tinggal di atas lima tahun.
Ia kemudian mendaftar dan akhirnya mendapatkan bantuan itu bersama anggota komunitas penghuni rusunawa lainnya.
“Sudah 10 tahun tinggal di rusun. Pengin punya rumah sendiri, lalu daftar progam ini dan mendapatkan bantuan. Ini lebih lega, lebih nyaman, senang banget. Anak-anak juga senang di sini,” kata Amin. (bay/ria)