Oleh : Lamin Budiarso, S.Sos.I.,M.S.I. (Kepala Sekolah Penggerak SD Birrul Walidain Muhammadiyah Tanon, Sragen)
WARNA-warni menyambut Ramadan di Indonesia sungguh menarik perhatian dunia. Ada budaya menyambut bulan Ramadan dengan sadranan dan berdoa untuk para leluhur. Kaum muslimin menyempatkan diri untuk membersihkan makam keluarga. Berbahagia dengan datangnya bulan suci Ramadan dan menaburkan bunga di atas makam.
Para siswa bersama guru juga ikut mengadakan pawai sambut Ramadan dengan pernak-pernik yang menarik. Para takmir masjid mengadakan rapat untuk membuat program khusus selama bulan Ramadan. Mulai dari membuat jadwal takjil berbuka puasa atau jlaburan snack setelah salat Tarawih. Juga membuat jadwal imam dan pengisi kultum setelah salat Witr dan Subuh. Para ibu rumah tangga mengatur jadwal khusus menu buka dan sahur. Bapak ibu guru juga mengadakan rapat program pesantren kilat, malam bina iman dan taqwa di sekolah.
Kaum muslimin tentu berharap berkah Ramadan untuk Indonesia. Indonesia sebagai tanah kelahiran dan tempat berjuang meniti masa depan. Para siswa sekolah dapat meraih prestasi dan membanggakan Indonesia. Orang tua yang mencari nafkah memperoleh kesempatan bekerja dan kehidupan layak. Para pejabat negara dapat amanah terhadap tanggung jawab yang diberikan oleh rakyat. Para dermawan dapat membagikan sedekah kepada kaum yang kekurangan. Para penegak hukum dapat berbuat adil dan menjaga kehormatan negara. Para pemuda dapat menjadi harapan bangsa Indonesia dengan berperilaku baik. Para ulama dan tokoh masyarakat dapat berbuat arif bijaksana menyikapi setiap perubahan. Berkah Ramadan untuk Indonesia tentu sangat beragam dari berbagai sudut pandang.
Ramadan dan Kepekaan Sosial
Ramadan bulan berbagi untuk menambah pahala dan menyenangkan sesama. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah, terutama di bulan Ramadan. Kedermawanan Rasulullah SAW paling menonjol adalah di bulan Ramadan bila dibandingkan pada bulan-bulan selainnya. Kedermawanan Rasulullah SAW mencakup semua arti dari sedekah atau berbagi dan semua jenis perbuatan mulia. Bulan Ramadan sebagai bulan berbagi sangat kelihatan dan banyak dipraktikkan kaum muslimin. Sering dijumpai di pemberhentian lampu merah menjelang waktu berbuka ada sekelompok orang berbagi makanan dan minuman buka puasa. Takmir masjid menyediakan menu khusus untuk takjil menjelang magrib.
Ramadan adalah momentum bulan berinovasi dalam segala hal. Inovasi dalam hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan adanya perubahan lebih baik. Suasana lahiriyah dan batiniyah, membutuhkan pembaruan agar dapat survive dalam segala permasalahan hidup.
Kedatangan Ramadan banyak membuat kaum muslimin menjadi peka terhadap permasalahan sosial. Hidup setiap orang oleh Allah SWT tidak dibuat menjadi kaya semua atau miskin semua. Ini artinya ada peran sosial yang berlaku, yang kaya memberi sedekah kepada yang miskin dan yang miskin terus berusaha supaya nasibnya tidak miskin selamanya. Orang yang berilmu memberikan pengetahuan kepada orang awam, supaya kebermanfatan ilmu dapat dirasakan bersama. Para pejabat harus belajar peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat.
Ramadan pasca Covid-19 merupakan momentum sukses bangsa Indonesia. Kita sebagai sebuah negara dan bangsa yang memiliki kultur budaya yang adiluhung. Berkah Ramadan untuk kepekaan kehidupan berbangsa harus selalu digiatkan. Kepekaan dapat timbul apabila setiap diri berusaha mawas diri, mengevaluasi dan selalu aktif ikut andil dalam membenahi negeri. (*)