BOYOLALI – Hasil alam yang cukup tinggi di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, dengan produksi umbi gembili 817 kuintal per tahun tahun, tidak diimbangi dengan pemanfaatannya. Melihat fakta ini, tim mahasiswa Prodi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-PM) Kemenristek Dikti 2021, dengan fokus pada pemanfaatan dan pengolahan umbi gembili.
Tim beranggotakan lima orang, yakni Aditya Fajar Cahyono Putra, Thoha Syaifudin Zuhri, Aninda Diar Aulia, Rizqi Nuraini, dan Royani Eka Safitri.Tim melaksanakan program dengan bimbingan Aan Sofyan, SPt, MPd, MSc.
Sesuai temanya, “Peningkatan Keterampilan Pengolahan Umbi Gembili bagi Ibu-Ibu PKK Desa Jatisari melalui Sekolah Kader Sehat”, tim menggandeng ibu-ibu PKK di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi.
“Jika dilihat dari kandungan gizinya, umbi gembili memiliki kandungan karbohidrat, serat pangan, dan kadar inulin yang cukup tinggi dengan kadar lemak cukup rendah. Oleh karena itu, umbi gembili memiliki potensi cukup tinggi untuk dijadikan MPASI (makanan pendamping air susu ibu),” tutur salah satu anggota tim PKM-PM, Aditya Fajar Cahyono Putra.

Dia menambahkan, tujuan dari kegiatan PKM-PM yaitu membentuk Sekolah Kader Sehat (SKS) yang mampu mengolah umbi gembili menjadi produk MPASI. Serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan balita.
“Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Jatisari dalam pengolahan umbi gembili menjadi MPASI,” ujar dia.
SKS Desa Jatisari merupakan sebuah inovasi yang berbasis sekolah dengan beberapa kurikulum inti. Yaitu status gizi bayi, peran pemberian MPASI, teknologi pangan lokal, pengetahuan pengolahan umbi gembili, dan praktik pengolahan umbi gembili.
“Kami juga membuat buku pedoman untuk setiap kurikulum yang diberikan sebagai penunjang tiap pertemuan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan dengan metode blended (online dan offline). Saat kegiatan dilakukan, kami tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” ujar anggota PKM-PM lainnya, Aninda Diar Aulia.
Setelah mencapat materi, ibu-ibu PKK pun diajak praktik membuat produk MPASI dengan bahan umbi gembili dan bahan pangan lokal lainnya. Mereka membuat tiga olahan, yakni bubur umbi gembili, nugget gembili, dan cookies gembili.
Ketua PKK Desa Jatisari Eri Kriswanti mengatakan, kegiatan mahasiswa UMS ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu. Sebab, mereka mendapat pengetahuan lebih banyak tentang pengolahan umbi gembili, yang banyak terdapat di desa mereka.
“Dengan adanya Sekolah Kader Sehat ini, ibu-ibu semakin paham dalam pengolahan umbi gembili,” ucap dia
Harapannya, SKS Desa Jatisari dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Jatisari dalam pemanfaatan produk pangan lokal. Serta dapat meningkatkan status gizi balita di desa setempat.
“Program pengabdian masyarakat ini dapat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan dan optimalisasi produk pangan lokal,” tandas Royani Eka Safitri, anggota tim PKM-PM. (*/ria)