23.4 C
Surakarta
Sunday, 2 April 2023

Pasca Digunakan untuk Penggembira Muktamar, Gedung Sekolah Wajib Disterilkan

SOLO – Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah kelar, Minggu (20/11). Hari ini, puluhan sekolah negeri dan swasta yang digunakan untuk transit penggembira muktamar, kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Syaratnya, seluruh area di sekolahan harus disterilkan dulu, untuk menjaga kesehatan dan kenyaman siswa dalam belajar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Dian Rineta menegaskan, panitia muktamar sudah diimbau untuk tetap menjaga kebersihan selama para penggembira transit di lingkungan sekolah. Itu saja belum cukup. Pihak sekolah juga harus menyeterilkan ruang kelas, melalui penyemprotan cairan disinfektan.

“Kami sudah titip pesan ke para panitia. Supaya nanti saat gedung sekolah digunakan lagi untuk KBM, harus sterilisasi. Ruang kelas tetap bersih dan nyaman bagi siswa. Hari masuknya memang tidak sama. Ada yang Senin (hari ini) dan Selasa (22/11). Tergantung posisi penggembira yang transit,” papar Dian, Minggu (20/11).

Khusus Kota Bengawan, ada 38 sekolah negeri yang dimanfaatkan untuk transit penggembira muktamar. Jumlah tersebut belum termasuk sekolah swasta.

“Sesuai surat yang kami terima, sekolah hanya digunakan (transit) sampai 19 November. Dipakai penggembira dari Surabaya, Jawa Timur saat pembukaan muktamar. Jadi Senin sudah KBM lagi,” kata Kepala SD Kristen Kalam Kudus Surakarta Alex Kismanto Utomo.

Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jatmiko menambahkan, sudah melaksanakan giat sterilisasi. Melalui penyemprotan disinfektan. Baik ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, tempat sampah, dan sebagainya.

“Kami sangat memperhatikan kesehatan siswa. Belasan liter cairan desinfektan sudah kami semprotakan,” ungkapnya.

Selain itu, juga mengisi mengisi ulang persediaan obat-obatan, masker, dan hand sanitizer. “Semuanya kami ganti dan refil lagi jika habis. Kami cek setiap kelas agar steril dan siap untuk KBM,” bebernya. (ian/fer/dam)

SOLO – Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah kelar, Minggu (20/11). Hari ini, puluhan sekolah negeri dan swasta yang digunakan untuk transit penggembira muktamar, kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Syaratnya, seluruh area di sekolahan harus disterilkan dulu, untuk menjaga kesehatan dan kenyaman siswa dalam belajar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Dian Rineta menegaskan, panitia muktamar sudah diimbau untuk tetap menjaga kebersihan selama para penggembira transit di lingkungan sekolah. Itu saja belum cukup. Pihak sekolah juga harus menyeterilkan ruang kelas, melalui penyemprotan cairan disinfektan.

“Kami sudah titip pesan ke para panitia. Supaya nanti saat gedung sekolah digunakan lagi untuk KBM, harus sterilisasi. Ruang kelas tetap bersih dan nyaman bagi siswa. Hari masuknya memang tidak sama. Ada yang Senin (hari ini) dan Selasa (22/11). Tergantung posisi penggembira yang transit,” papar Dian, Minggu (20/11).

Khusus Kota Bengawan, ada 38 sekolah negeri yang dimanfaatkan untuk transit penggembira muktamar. Jumlah tersebut belum termasuk sekolah swasta.

“Sesuai surat yang kami terima, sekolah hanya digunakan (transit) sampai 19 November. Dipakai penggembira dari Surabaya, Jawa Timur saat pembukaan muktamar. Jadi Senin sudah KBM lagi,” kata Kepala SD Kristen Kalam Kudus Surakarta Alex Kismanto Utomo.

Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jatmiko menambahkan, sudah melaksanakan giat sterilisasi. Melalui penyemprotan disinfektan. Baik ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, tempat sampah, dan sebagainya.

“Kami sangat memperhatikan kesehatan siswa. Belasan liter cairan desinfektan sudah kami semprotakan,” ungkapnya.

Selain itu, juga mengisi mengisi ulang persediaan obat-obatan, masker, dan hand sanitizer. “Semuanya kami ganti dan refil lagi jika habis. Kami cek setiap kelas agar steril dan siap untuk KBM,” bebernya. (ian/fer/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img