24.2 C
Surakarta
Monday, 5 June 2023

Ramadan, Perbanyak Pendidikan Keagamaan hingga Pesantren Kilat

RADARSOLO.ID-Awal  Ramadan, aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan. Seluruh sekolah terutama di Kota Solo diimbau memperbanyak kegiatan pendidikan keagamaan  hingga menggelar pesantren kilat.

Kasi Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta Rifhamdani Agam menuturkan, sesuai dengan edaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag, kegiatan belajar mengajar (KBM) di madrasah diliburkan pada 22, 23 dan 24 Maret. KMB akan dilanjutkan kembali pada 25 Maret.

“Selama Ramadan diarahkan untuk peningkatan keimanan, ketakwaan, pendalaman, pemahaman, dan keterampilan ibadah,” ujar dia.

Setiap madrasah dapat menyelenggarakan program bimbingan ibadah Ramadan dan penguatan kompetensi beragama yang terkait dengan pelaksanaan puasa. Salah satunya kegiatan pondok Ramadan atau aktivitas pembinaan keagamaan lainnya dengan tetap wajib memperhatikan protokol kesehatan.

Terkait pengaturan jam belajar selama Ramadan diserahkan kepada kepala madrasah dengan menyesuaikan pada jam kerja yang telah ditetapkan pemerintah.

“Di madrasah untuk item atau macam kegiatannya diserahkan masing-masing madrasah. Ada yang setoran surah, tadarus quran, dan mabit. Kebanyakan memang kegiatan pesantren kilat atau yang lainnya,” ungkapnya.

Sebelum menggelar kegiatan Ramadan, kepala madrasah wajib melaporkan KBM Ramadan kepada kepala kantor Kemenag. Tidak hanya itu, madrasah juga diimbau lebih memperbanyak pendidikan pembinaan karakter siswa.  Seperti membaca Alquran, baik di awal atau akhir pembelajaran tatap muka di sekolah. Tujuannya, agar siswa dapat memaknai Ramadan.

“Madrasah diminta untuk memperbanyak pembelajaran teori ketimbang aktivitas fisik, dikecualikan untuk aktivitas ujian praktik yang telah dijadwalkan,” tandasnya. (ian/bun/wa)






Reporter: Septian Refvinda Argiandini

RADARSOLO.ID-Awal  Ramadan, aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan. Seluruh sekolah terutama di Kota Solo diimbau memperbanyak kegiatan pendidikan keagamaan  hingga menggelar pesantren kilat.

Kasi Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta Rifhamdani Agam menuturkan, sesuai dengan edaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag, kegiatan belajar mengajar (KBM) di madrasah diliburkan pada 22, 23 dan 24 Maret. KMB akan dilanjutkan kembali pada 25 Maret.

“Selama Ramadan diarahkan untuk peningkatan keimanan, ketakwaan, pendalaman, pemahaman, dan keterampilan ibadah,” ujar dia.

Setiap madrasah dapat menyelenggarakan program bimbingan ibadah Ramadan dan penguatan kompetensi beragama yang terkait dengan pelaksanaan puasa. Salah satunya kegiatan pondok Ramadan atau aktivitas pembinaan keagamaan lainnya dengan tetap wajib memperhatikan protokol kesehatan.

Terkait pengaturan jam belajar selama Ramadan diserahkan kepada kepala madrasah dengan menyesuaikan pada jam kerja yang telah ditetapkan pemerintah.

“Di madrasah untuk item atau macam kegiatannya diserahkan masing-masing madrasah. Ada yang setoran surah, tadarus quran, dan mabit. Kebanyakan memang kegiatan pesantren kilat atau yang lainnya,” ungkapnya.

Sebelum menggelar kegiatan Ramadan, kepala madrasah wajib melaporkan KBM Ramadan kepada kepala kantor Kemenag. Tidak hanya itu, madrasah juga diimbau lebih memperbanyak pendidikan pembinaan karakter siswa.  Seperti membaca Alquran, baik di awal atau akhir pembelajaran tatap muka di sekolah. Tujuannya, agar siswa dapat memaknai Ramadan.

“Madrasah diminta untuk memperbanyak pembelajaran teori ketimbang aktivitas fisik, dikecualikan untuk aktivitas ujian praktik yang telah dijadwalkan,” tandasnya. (ian/bun/wa)






Reporter: Septian Refvinda Argiandini

Populer

Berita Terbaru

spot_img