RADARSOLO.ID – Pemkot melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta mengebut rehabilitasi dua SMP negeri, tahun ini. Yakni SMPN 16 dan SMPN 26 Surakarta. Saat ini, proses rehab sudah memasuki tahapan lelang.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Kota Surakarta Abi Satoto menjelaskan, proses lelang sudah masuk bagian layanan pengadaan (BLP) barang dan jasa. Sedangkan anggaran yang digelontorkan, mencapai Rp 40 miliar. Bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2023.
“Sudah dilelang, anggarannya Rp 40 miliar untuk dua sekolah tersebut. Penentuan penerimaan DAK, merupakan kewenangan pemerintah pusat,” ungkap Abi, Kamis (23/2/2023).
Abi menambahkan, proses rehabilitasi sudah dimulai sejak awal tahun. Termasuk memindahkan kegiatan belajar mengajar (KBM) ke sekolah lainnya. SMPN 16 Surakarta misalnya. KBM sementara dipindah ke eks gedung SDN Belik dan SDN Purwoprajan. Sedangkan SMPN 26 sementara ngungsi di eks gedung SMPN 13 Surakarta.
“Renovasi total dua sekolah tersebut kami targetkan November sudah selesai. Kami berharap para siswa dan guru bersabar menunggu. Sementara menumpang di sekolah-sekolah yang sudah tidak digunakan tersebut,” imbuhnya.
Setelah rampung, tahun depan giliran SMPN 6 Surakarta yang direhab. Mengingat kondisi bangunannya kurang representatif. Banyak bagian yang mengalami kerusakan.
“Sering menjadi langganan banjir. Rencana akan kami prioritaskan untuk pembangunan di 2024. Supaya lebih bagus dan menunjang pelayanan pembelajaran,” ungkap Kepala Disdik Kota Surakarta Dian Rineta.
Sementara itu, Kepala SMPN 16 Surakarta Sri Mulyani Dwi Hastuti mengaku gedung yang ada saat ini akan dirobohkan total. Dibangun baru dengan desain yang telah disepakati. Dia berharap rehab ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan sekolahnya.
“Ada gedung cagar budaya yang dipertahankan. Dilindungi dan tidak boleh diutak-atik. Jadi nanti yang dibangun hanya kelas-kelasnya, mengelilingi gedung cagar budaya. Nanti akan didesain lebih nyaman dan bagus,” ucapnya. (ian/fer/dam)