SOLO – Tak banyak sekolah yang memiliki ekstrakurikuler (ekskul) nasyid. Padahal syair-syair Islami yang dibawakan dalam bentuk lagu tersebut mulai mendapat tempat tersendiri bagi penikmat musik di Tanah Air. Alasan itulah yang mendorong SMAIT Nur Hidayah membentuk kelompok nasyid bernama Sianida.
Baru-baru ini, Sianida membawa pulang gelar juara 1 di ajang Nasyid Competition yang digelar di SMAIT Ihsanul Fikri Magelang, 18-19 Januari lalu.
”Sejak Nissa Sabyan meng-cover lagu berjudul Deen Assalam, videonya diputar lebih dari 200 juta penonton dan paling dicari selama Ramadhan tahun lalu. Artinya, nasyid sudah mulai berkembang di Tanah Air. Sebagai sekolah berbasis Islami, kami termotivasi setidaknya wajib punya satu tim nasyid di sekolah,” beber salah seorang guru SMAIT Nur Hidayah sekaligus Manager Sianida, Kukuh Kusuma Atmaka kepada Jawa Pos Radar Solo di sekolah setempat, kemarin
Sianida terdiri dari siswa kelas X yang memiliki kegemaran dan hobi yang sama terhadap musik. Mereka adalah Alwan Fayyadh, Fadwa Quatikal Akbar, Muhammad Fatih Robbani, Zulul Wisam Rizqullah, Arriza Agung, dan Taufiqurrahman.
”Nama Sianida ini kepanjangannya adalah Syiar Islam Nur Hidayah, filosofinya kami ingin meracuni pendengar dengan syiar dan syair Islami. Di tengah era musik banyak diminati masyarakat, kami ingin membawakan musik Islami untuk menebar kebaikan,” jelas Kukuh.
Sebagai sebuah tim nasyid yang seumur jagung, Sianida baru mengikuti dua kompetisi sejak Agustus 2018, namun debut awalnya mendapat respon positif dari masyarakat. Pada kompetisi perdana yang mereka ikuti di Univeristas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Sianida sukses meraih juara 3.
”Makin kesini, kami kepikiran untuk menciptakan lagu sendiri. Sudah ada liriknya, tinggal dilengkapi dengan aransemennya. Kendala kami memang pembagian waktu. Masing-masing dari kami punya kesibukan, jadi belum bisa fokus,” kata Vokalis Sianida, Alwan Fayyadh.
Alwan menambahkan meskipun ia dan timnya masih memiliki perjalanan panjang, mereka optimistis tidak menyerah untuk terus menyebarkan kebaikan melalui nada dan lagu yang dibawakan. Juara bukanlah tujuan utama mereka.
”Yang penting adalah membuktikan filosofi nama kami, Sianida, yaitu meracuni masyarakat dengan syiar dan syair Islami yang positif,” tandasnya. (mg10/mg13/aya/nik)