BOYOLALI – Pasar Pengging telah direlokasi ke kawasan Pipo di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono. Namun tidak demikian dengan Pasar Burung Pengging. Pedagang unggas masih menempati bangunan di sisi selatan pasar lama.
Kepada Desa (Kades) Dukuh Sri Sadono mengaku Pasar Burung Pengging memang tidak masuk dalam rencana relokasi. Saat ini, para pedagang unggas menempati lahan di tanah kas desa. Pengelolaan pasar jadi tanggung jawab pemerintah desa setempat.
”Selama ini pengelolaan pasar kami serahkan kepada pihak ketiga. Tahun lalu, kontrak retribusi mencapai Rp 8 juta,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (3/7).
Pedagang burung Sutimin, 56, tak mempersoalkan relokasi Pasar Pengging. Meski jarak pasar baru cukup jauh. ”Kami masih nyaman di sini. Semisal sepi karena Pasar Pengging sudah dipindah, tidak masalah,” ujarnya.
Justru pedagang mempersoalkan aktivitas berjualan di luar Pasar Burung Pengging. Selain mengganggu arus lalu lintas, juga mempengaruhi penjualan di dalam pasar. ”Kalau bisa semua pedagang masuk ke dalam pasar burung. Jangan sampai berjuaan di pinggir-pinggir jalan dan menyebar,” pintanya. (wid/fer)