Acara diawali pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar hotel pada 14 November di Kampoeng Ikan. Diikuti kurang lebih 100 orang dari Desa Blulukan dan Gonilan, Colomadu. Bekerja sama dengan PMI Kota Surakarta, juga diadakan donor darah yang diikuti karyawan dan karyawati Lorin Group serta tamu hotel. 

“Keberadaan hotel harus memberikan manfaat, terutama bagi warga sekitar. Untuk itu kami mengadakan pengobatan gratis ini. Alhamdulilah disambut antusias. Setelah berobat, kami berikan paket sembako cuma-Cuma,” kata, Public Relations Manager Lorin Solo Hotel Dhani Wulandari. 

HUT Lorin Solo Hotel diperingati tiap 21 Desember. Kali ini manajemen mengusung tema “Tangguh, Tanggap, Tumandang”. Umur 21 tahun diartikan sebagai usia matang. Harus mempunyai etos kerja tangguh sekaligus tanggap menghadapi apapun. Baik itu competitor ataupun perubahan. Ke depan, diharapkan Lorin Solo Hotel tetap jadi pilihan utama masyarakat. 

Agenda berikutnya yakni Konser Banyu Langit oleh The Lord of Broken Heart alias Didi Kempot pada 4 Desember. “Didi Kempot kami anggap sosok yang mewakili keberadaan kami saat ini. Lama berkecimpung di industri musik, Didi Kempot nge-hits lagi karena tanggap dan mau berubah dengan memanfaatkan digital media. Sehingga generasi milenial pun dapat dirangkul,” imbuhnya.

Setelah itu, dilanjutkan Eco-Touring. Kegiatan touring bersama yang diikuti karyawan dan karyawati Lorin Group ke Astana Giri Bangun. Tak sekadar touring biasa. Sebab di Astana Giri Bangun akan diadakan penghijauan berupa penanaman bibit pohon dan kerja bakti pada 14 Desember. 

Ada pun puncak perayaan akan diadakan di area parkir timur. Akan disematkan gelar Best Employee of The Year untuk karyawan berprestasi. Serta penebaran bibit ikan, pemotongan tumpeng, dan acara hiburan. (adv/fer)

(rs/fer/per/JPR)