SUKOHARJO – Jalan poros desa yang menghubungkan Tiyaran dan Kedungsono di Kecamatan Bulu terpaksa ditutup. Ditemukan retakan aspal jalan akibat tanah gerak sepanjang 10 meter. Kondisi tersebut berpotensi longsor.
Retakan aspal jalan di Dusun Malangan RT 2 RW 3, Desa Tiyaran semakin parah sejak sepuluh hari lalu setelah diguyur hujan deras.
"Sudah ada tanda-tanda mau longsor,” ujar Kepala Desa Tiyaran Sunardi, Rabu (20/1).
Jalan poros desa yang berpotensi longsor memilili lebar tiga meter dan Panjang 15 meter. Di sekitarnya terdapat sejumlah rumah warga dan sungai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, hasil survei lokasi, jalan poros desa yang retak memang berpotensi longsor.
"Ada dua rumah terancam (longsor), yakni milik Tugimin yang ditempati empat jiwa dan rumah Tukimo terdapat enam jiwa. Warga setempat sudah diperingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan,” bebernya.
Mencegah retakan lebih parah, roda empat dan kendaran berat lainnya dilarang melintas. Di lokasi juga diberi penanda dan lampu penerangan. Maryanto menuturkan telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan selanjutnya. (kwl/wa)