KLATEN – Puskesmas Klaten Tengah ditutup tiga hari. Terhitung mulai Kamis-Sabtu (21-23/1). Setelah dua tenaga kesehatan (nakes) terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua nakes yang terpapar Covid-19, yakni L berstatus dokter umum. Serta E, seorang nakes bagian fisioterapi yang sebelumnya merasakan gejala. Sehingga keduanya harus menjalani swab test.
“Kami laporkan di Puskesmas Klaten Tengah ada dua nakes terkonfirmasi positif Covid-19. Dari sini kami lakukan tracing. Lima orang memiliki kontak erat dengan kedua nakes terebut,” terang Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Anggit Budiarto, Kamis (21/1).
Kelima nakes lain yang kontak erat, yakni kepala Puskesmas Klaten Tengah, kepala tata usaha (TU), plus tiga staf lainnya. Setelah jalani swab test polymerase chain reaction (PCR), kelimanya dinyatakan negatif.
“Total pegawai Puskesmas Klaten Tengah lebih dari 40 orang. Hanya lima orang kontak erat karena selama PPKM (pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat), menerapkan work from home (WFH) dan work from office (WFO). Puskesmas tutup tiga hari untuk tracing dan sterilisasi berupa penyemprotan disinfektan,” imbuh Anggit.
Sejauh ini belum diketahui dari mana kedua nakes tersebut terpapar. “Masyarakat yang hendak memeriksakan kesehatan, dialihkan ke puskesmas terdekat. Misalnya Puskesmas Klaten Utara atau Klaten Selatan,” bebernya.
Sebelumnya, layanan Kelurahan Kabupaten dan Bareng Lor, serta Kecamatan Jogonalan juga ditutup. Setelah sejumlah staf di dua kelurahan dan satu kantor kecamatan itu terpapar Covid-19. Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten Ronny Roekmito mengaku mereka terpapar dari luar lingkungan kerja.
“Mereka kan dapatnya dari luar, lalu di bawa ke dalam. Nah agar yang di dalam tidak semakin banyak yang tertular, selama beberapa hari itu dilakukan tracing. Kemudian dekontaminasi lingkungannya,” urainya. (ren/fer)