BOYOLALI – Satu unit rumah ambruk di Dusun Kempul Rejo, Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Rabu (10/2). Diduga karena pergerakan tanah di kawasan tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Pantauan Jawa Pos Radar Solo, rumah ambruk milik Slamet, 29, warga Dusun Kumpul Rejo. Kerusakan yang dialami cukup berat. Sebagian besar dinding rumah termasuk atap rata dengan tanah. Saat kejadian, korban beserta anggota keluarga lainnya tengah berada di luar rumah.
“Kejadianya pagi sekitar pukul 06.00. Sebelumnya tidak ada tanda-tanda pergerakan tanah. Hanya saja, sempat turun hujan selama beberapa hari dengan intensitas tinggi. Tidak menyangka rumah saya hancur seperti ini,” terang kata Slamet di lokasi kejadian.
Baca juga: Tebing Lokasi Galian C di Jatinom Longsor, 11 Armada Truk Rusak
Musibah tersebut langsung direspons relawan dan warga setempat. Di antaranya relawan PMI yang tergabung dalam Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tim Siaga Desa (TSD) Jlarem, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan lainnya. Mereka gotong royong membersihkan puing-puing bangunan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo membenarkan kejadian tersebut. “Dugaan sementara bencana ini karena adanya pergerakan tanah di wilayah lereng Gunung Merbabu. Sementara kami sudah mengirimkan bantuan logistik kepada warga terdampak,” jelasnya.
Bambang mengimbau agar masyarakat mewaspadai ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Terutama yang tinggal di kawasan lereng pegunungan. Mengingat saat ini intensitas air hujan cukup tinggi.
“Daerah di lereng Merapi dan Merbabu memang rawan longsor. Kami imbau masyarakat jangan sampai lengah. Jika ada tanda-tanda longsor atau pergerakan tanah, segera melapor dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa,” bebernya. (wid/fer)