26.7 C
Surakarta
Tuesday, 6 June 2023

Bentangan Spanduk Bisa Jadi Solusi Agar Tidak Sepi

SOLO – Wacana kompetisi Liga 2 tanpa boleh dihadiri penonton maupun suporter, tentu bisa saja diberlakukan oleh PT Liga Indonesia Baru selaku operator. Hal ini harus dilakukan, tentu dengan langkah untukantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19) yang masih mengkawatirkan beberapa pihak.

Beberapa pihak tentu berhap ada solusi untuk tetap memberikan motivasi kepada pemain yang bertanding. Andai pertandingan grup 3 yang dihuni Persis Solo digelar di Stadion Manahan, Pasoepati siap membuat langkah unik.

“Saya usul bila bola tanpa penonton, biar bola tidak garing agar pagar tribun dipasang aneka spanduk dan banner dukungan untuk Persis. Biar lawan keder masuk kandang Manahan. Banner dipasang 2 jam sebelum kick-off,” ucap pendiri Pasoepati Mayor Haristanto kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin.

Ide menariknya ini tentu bisa jadi salah satu solusi yang dilakukan panpel Persis. Tentu pemain butuh suntikan motivasi, harapannya dengana terbentangnya ribuan spanduk di tiap sisi bisa sedikit memberi semangat penggawa Laskar Sambernyawa untuk memberi kado kemenanganPasoepati maupun Surakartans yang tak bisa hadir secara langsung ke stadion.

“Biar setiap suku (Pasoepati) bikin spanduk. Tapi tetap tidak boleh bernada SARA (suku, ras, agama dan antargolongan). Bisa jadi aksi ini akan sedikit membantu motivasi pemain, agar tidak merasa main sendirian,” ujarnya.

Wacana Liga 1 dan Liga 2 bergulir Oktober mendatang, namun kabarnya kompetisi dua kasta ini akan digelar dengan beberapa regulasi baru. Salah satunya adalah kompetisi tak akan diperbolehkan ditonton secara langsung oleh suporter.  Hal ini diungkapkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di acara “Pelatihan Manajemen Suporter Sepak bola” yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) bersama PSSI di salah satu hotel di Jakarta, 14 Juli lalu.

Dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini, kemungkinan besar kompetisi berjalan tanpa bisa disaksikan penonton secara langsung. “Untuk itu kami mohon kerja sama dengan para suporter agar tidak datang ke stadion, tidak melakukan nonton bareng saat mendukung tim kesayangannya. Hal ini demi memutus penyebaran Covid-19, cukup dengan dukungan di rumah atau lewat media sosial untuk mendukung tim kesayangan masing-masing,” ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut. (nik)

SOLO – Wacana kompetisi Liga 2 tanpa boleh dihadiri penonton maupun suporter, tentu bisa saja diberlakukan oleh PT Liga Indonesia Baru selaku operator. Hal ini harus dilakukan, tentu dengan langkah untukantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19) yang masih mengkawatirkan beberapa pihak.

Beberapa pihak tentu berhap ada solusi untuk tetap memberikan motivasi kepada pemain yang bertanding. Andai pertandingan grup 3 yang dihuni Persis Solo digelar di Stadion Manahan, Pasoepati siap membuat langkah unik.

“Saya usul bila bola tanpa penonton, biar bola tidak garing agar pagar tribun dipasang aneka spanduk dan banner dukungan untuk Persis. Biar lawan keder masuk kandang Manahan. Banner dipasang 2 jam sebelum kick-off,” ucap pendiri Pasoepati Mayor Haristanto kepada Jawa Pos Radar Solo kemarin.

Ide menariknya ini tentu bisa jadi salah satu solusi yang dilakukan panpel Persis. Tentu pemain butuh suntikan motivasi, harapannya dengana terbentangnya ribuan spanduk di tiap sisi bisa sedikit memberi semangat penggawa Laskar Sambernyawa untuk memberi kado kemenanganPasoepati maupun Surakartans yang tak bisa hadir secara langsung ke stadion.

“Biar setiap suku (Pasoepati) bikin spanduk. Tapi tetap tidak boleh bernada SARA (suku, ras, agama dan antargolongan). Bisa jadi aksi ini akan sedikit membantu motivasi pemain, agar tidak merasa main sendirian,” ujarnya.

Wacana Liga 1 dan Liga 2 bergulir Oktober mendatang, namun kabarnya kompetisi dua kasta ini akan digelar dengan beberapa regulasi baru. Salah satunya adalah kompetisi tak akan diperbolehkan ditonton secara langsung oleh suporter.  Hal ini diungkapkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di acara “Pelatihan Manajemen Suporter Sepak bola” yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) bersama PSSI di salah satu hotel di Jakarta, 14 Juli lalu.

Dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini, kemungkinan besar kompetisi berjalan tanpa bisa disaksikan penonton secara langsung. “Untuk itu kami mohon kerja sama dengan para suporter agar tidak datang ke stadion, tidak melakukan nonton bareng saat mendukung tim kesayangannya. Hal ini demi memutus penyebaran Covid-19, cukup dengan dukungan di rumah atau lewat media sosial untuk mendukung tim kesayangan masing-masing,” ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut. (nik)

Populer

Berita Terbaru

spot_img