SOLO – Persis Solo tentu bukan satu-satunya tim Liga Indonesia yang masih bimbang menentukan langkah. Penyebaran virus korona (Covid-19) yang semakin mengancam memang membuat PSSI memberlakukan kebijakan besar. Yakni kompetisi dihentikan sampai Juni mendatang. Jika sampai 29 Mei mendatang status tanggap darurat masih berlangsung, kompetisi dipastikan akan dihentikan.
“Saya tetap meminta pemain untuk berlatih secara mandiri, walau dalam kondisi seperti saat ini. Beberapa pemain tetap latihan. Seperti Ndok (sapaan akrab Tri Handoko) dan Joko Susilo yang latihan bareng di Pacitan,” terang Manajer Persis Solo Hari Purnomo.
Sebelumnya PSSI juga sudah mengumumkan peserta Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani atau disepakati. Yakni antara klub dan pemain, pelatih dan official. Khususnya atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, dan Juni yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
“Soal ini (pembayaran gaji, Red) kami menunggu arahan Bang Mimi (sapaan akrab CEO PT Persis Solo Saestu Azmy Alqomar). Kami belum memutuskannya, tapi kami mengikuti arahan induk organisasi tertinggi di sepak bola Indonesia juga,” ujar Hari Purnomo.
Kemarin, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menanggapi atas dikeluarkannya SK dari PSSI No. 48.SKEP/III/2020 tentang kompetisi Liga-1 dan Liga-2 musim 2020 dalam status keadaan tertentu darurat bencana Covid-19. APPI telah berkirim surat kepada PSSI untuk menyatakan keberatan atas SK tersebut.
APPI menganggap pengambilan keputusan tersebut tidak melibatkan pesepakbola sebagai stakeholder dan juga salah satu pihak yang paling terdampak dalam hal ini.
“Keputusan pembayaran gaji sebesar 25 persen sejak Maret-Juni merupakan hal yang seharusnya disepakati oleh kedua belah pihak karena perubahan kontrak Kerja wajib dilakukan dengan kesepakatan antara klub dan pesepakbola, tidak bisa dilakukan sepihak,” kata APPI dalam surat resminya.
APPI juga berharap klub melakukan pembayaran uang muka dan gaji hingga Maret 2020 sesuai kontrak kerja antara klub dengan pesepakbola. (nik/ria)