RADARSOLO.ID – Langkah Jakarta Pertamina Fastron menuju partai final tinggal sedikit lagi. Usai menundukkan Jakarta BIN dengan skor 3-0 (25-27, 25-23, 25-18, 25-18) di Sritex Arena, Jumat (10/3).
Artinya, mereka tinggal mencuri satu nilai untuk dapat slot ke final. Ke depan, anak asuh Eko Waluyo itu akan meladeni perlawanan Bandung Bank bjb Tandamata, pada 12 Maret mendatang.
Sementara itu, Bank BJB sendiri telah memastikan satu kursi grand final. Artinya saingan Jakarta Fastron adalah Jakarta BIN. Anak asuh Octavian itu tinggal menghadapi Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Sabtu (11/3). Andai kata mereka menang, BIN sama sama berpeluang ke grand final.
Usai melawan BIN, Pertamina Fastron menggeser posisi BIN di peringkat kedua klasemen sementara final four. Dengan tabungan sembilan dari tiga kali menang dan dua kali kalah. Sedangkan BIN turun ke peringkat tiga dengan poin enam. Hasil dari dua kali menang dan tiga kali kalah.
“Alhamdulillah, poin penuh dapat kami raih, meski anak-anak sempat main tegang sehingga kehilangan set pertama. Tapi pada set berikutnya, mereka bisa main lebih rileks, hingga memenangi laga krusial ini,” ungkap Pelatih Pertamina Fastron, Eko Waluyo usai laga.
Soal laga kedepan, mereka akan bersiap diri. Meski laga versus Bank BJB tak akan mudah.
“Kami akan bersiap diri secara baik, dan meminta awak tim agar tidak main dengan hati tertekan,” tambah Eko Waluyo.
Sementara itu, Kapten tim Pertamina Fastron, Agustin Wulandhari mengatakan hasil kemenangan atas Jakarta BIN bisa jadi modal. “Alhamdulillah. Kemenangan ini jadi modal menuju grand final. Semoga bisa menang pada laga berikutnya,” tambahnya.
Sementara itu Pelatih Jakarta BIN Octavian mengatakan kunci kekalahan timnya pada set kedua. Ketika Pertamina Fastron akhirnya menyamakan kedudukan dan menang 25-23. Sebelumnya, Jakarta BIN memimpin 22-18.
“Akhirnya, pada set-set berikutnya, anak-anak banyak melakukan kesalahan, terutama recieve jadi sering tak sempurna. Saya juga salah, karena tak berani segera mengganti Chen Peiyan yang main tidak maksimal di laga tadi,” tutur Octavian.
Saat ini, kesempatan Jakarta BIN lebih kecil. “Berat peluang kami lolos ke grand final, walaupun menang dari Petrokimia. Kita harus menang telak 3-0 atau 3-1. Tapi itupun Fatron juga harus kalah 0-3 atau 1-3. Dan masih hitung-hitungan,” tukas pelatih Jakarta BIN, Octavian usai laga.
“Tunggu keajaiban. Kalau kami menang 3-0 atas Petrokimia dan Fastron kalah 0-3 dari Bank bjb, kami bisa lolos. Tapi peluang itu sangat kecil,” sambungnya. (nis/nik)