RADARSOLO.ID – Pergerakan manajemen Persis Solo kurang eksplosif di bursa transfer. Selain kehilangan sejumlah bidikan, manajemen juga tak kunjung umumkan muka baru yang direkrut. Tak pelak, tim berjuluk Laskar Sambernyawa panen kritikan dari barisan pendukung setianya.
Bukanya panik, manajemen malah santai menanggapi kritikan tersebut. Mereka pilih fokus pada tujuan awal, yakni membangun fondasi terlebih dahulu. Bukan jor-joran sebagaimana dilakukan di Liga 2 musim lalu.
“Kepada semua pendukung Persis di manapun kalian berada, tidak ada yang lebih tinggi di atas klub. Termasuk saya dan semuanya adalah sama. Terima kasih sudah mendukung Persis selama ini. Mencintai Persis dengan segala suka dan dukanya,” kata Komisaris Utama Persis Solo Kevin Nugroho dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya @knugroho33.
Waktu bagi Laskar Sambernyawa untuk mempersiapkan tim memang mepet. Dijadwalkan, kickoff Liga 1 digeber 27 Juli. Sesuai pengumuman PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Hanya tersisa sekitar dua bulan, manajemen Persis optimistis waktu tersebut lebih dari cukup.
“Menilik beberapa dinamika belakangan ini, ada beberapa hal yang mungkin saya perlu bicarakan. Ini tahun pertama (Persis) mengarungi Liga 1. Persiapan tim masih berjalan dengan waktu yang singkat. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan,” imbuhnya.
Bicara skuad, Persis masih mempertahankan 18 pemain musim lalu. Dan pilih melepas 25 pemain yang dinilai tidak masuk dalam skema pelatih Jacksen F. Tiago.
“Kami mengadakan recruitment setiap saat untuk membantu membangun Persis. Tahun ini, tugas kami membuat fondasi klub yang lebih baik lagi. Banyak kebijakan yang akan berubah dari tahun sebelumnya. Beberapa mungkin terdengar tidak populer dan terkesan egois. Tapi kembali pada penjelasan sebelumnya, kepentingan Persis sebagai klub ada di atas segalanya,” ujarnya.
Keberhasilan Persis menapaki kompetisi kasta tertinggi, mengulang perjalanan edisi 2007 silam. Tepatnya saat masih bernama Divisi Utama. Sayang, saat itu Laskar Sambernyawa hanya numpang lewat. Langsung turun kasta di musim berikutnya.
Berkaca dari pengalaman tersebut, manajemen pasti ogah mengulang memori kelam itu.
Tak heran, fondasi klub dibangun sejak dini. Bahkan tak hanya membentuk tim senior, namun juga tim junior dan tim putri. “Di dalam beberapa hal, kita mungkin akan memiliki cara pandang yang beda. Tapi kita semua disatukan karena cinta terhadap Persis. Mohon dukungannya untuk menghadapi Liga 1 tahun ini,” pintanya. (nik/fer)