RADARSOLO.ID – Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Kejurnas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), 14-16 Desember. Ajang ini hanya mempertandingkan tiga cabang olahraga (cabor), yakni bola voli, bulu tangkis, serta atletik.
Dekan FKOR UNS Sapta Kunta mengaku banyak keluhan soal kompetisi antarpelajar. Salah satunya berasal dari pembina kelas khusus olahraga (KKO). Dari situ, pihaknya mencoba menyampaikan ke induk kebijakan, yakni Kementerian Kepemudaan dan Olahraga (Kemenpora). Hingga akhirnya gayung bersambut.
“Ini merupakan rintisan, di setiap tahun akan ada kejuaraan ini. Kami akan berusaha tidak hanya sekali. Dari pembina KKO minimal dua kali pembinaan,” bebernya.
Target jangkauannya itu secara nasional menyeluruh. Namun, hanya empat provinsi yang bisa tercapai. Yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, DIJ, hingga DKI Jakarta.
“Rencananya itu semua cabor DBON akan dipertandingkan. Namun akhirnya tiga cabor dulu. Faktor waktu mendesak. Plus ketersediaan sumber daya manusia (SDM) kami yang sudah siap,” jelasnya.
Kejurnas DBON diperuntukan bagi jenjang SMP dan SMA. Bola voli digelar di GOR semi indoor FKOR, kemudian cabor bulu tangkis berlangsung di GOR indoor FKOR. Sedangkan cabor atletik di Stadion UNS.
Sementara itu, Pembina Bola Voli UNS Deddy Whinata Kardiyanto menyebutkan cabor atletik akan mempertandingkan enam nomor. Mulai dari lari 100 m, lari 1.500 m, lompat jauh, lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru.
Sementara itu cabor bulu tangkis memperlombakan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
“Total peserta bola voli putra jenjang SMA sebanyak 14, sedangkan putri ada delapan tim. Untuk SMP diikuti enam tim putra dan empat putri. Sementara itu, cabor atletik SMA diikuti 98 atlet dan SMP sebanyak 60 atlet dari enam nomor lomba,” imbuh pria yang juga sebagai panitia penyelenggara tersebut.
Sementara itu, cabor bulu tangkis SMA diikuti oleh 25 atlet tunggal putra, sembilan atlet tunggal putri, 20 pasang atlet ganda putra, dan delapan atlet ganda campuran. Sedangkan di jenjang SMP, diikuti delapan atlet tunggal putri, 28 atlet tunggal putra, dan tujuh pasang atlet ganda putra.
“Nomor ganda putri jenjang SMA, ganda putri dan ganda campuran jenjang SMP tidak dipertandingkan karena tidak memenuhi kuota pendaftaran,” imbuh Deddy. (nis/nik)