31.1 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

SMA Kolese Loyola Semarang Putra Cetak Sejarah Baru dengan Juara Honda DBL

RADARSOLO.ID – Sejarah baru dicetak oleh tim basket putra SMA Kolese Loyola Semarang. Setelah menanti cukup lama, akhirnya mereka sukses juga jadi juara Honda Developmental Basketball League (DBL) with KFC Central Java Series. Kepastian itu diraih usai mengalahkan SMA Karangturi Semarang dengan skor 60-50 di Sritex Arena, Sabtu malam (15/10).

Pencapaian tim putra Loyola musim ini, akhirnya bisa menyamai tinta emas yang diraih tim putri sekolah mereka yang mendulang catatan yang sama, 2017 silam.

Sebaliknya, tim basket putra Karangturi gagal mendulang titel juara ketujuhnya musim ini, usai kalah dari Loyola. Pemain Karangturi angkatan 2022 di DBL musim ini, gagal mengikuti jejak seniornya yang sempat juara di kompetisi ini. Yang diraih saat musim 2008, 2010, 2011, 2012, 2018, dan 2019.

“Kebanggaan tersendiri bagi kami pastinya. Pasalnya, ini (juara) pertama kalinya buat tim basket putra,” ungkap Pelatih Tim Basket Putra Loyola Teguh Prasetiyo kepada Jawa Pos Radar Solo usai laga.

Tak mudah untuk mengalahkan Karangturi. Persaingan ketat sudah tersaji sejak awal pertandingan. Drama kejar mengejar angga benar-benar terjadi. Kuarter pertama Loyola hanya bisa unggul tipis 15-14.

Sadar, selisih keunggulan mereka cukup tipis, Loyola perketat defense dan offense. Kuarter kedua tim ini berhasil raih 14 poin, yang hanya bisa dibalas enam poin dari tangan anak-anak Karangturi. Loyola mulai menjauh dengan keunggulan 29-20. Situasi lebih menegangkan terjadi usai halftime. Dimana di kuarter ketiga balas membalas poin kembali terjadi. Tambahan 14 poin Loyola dibalas Karangturi yang berhasil menambah 12 poin.

Karangturi masih tertinggal 32-43. Persaingan kuarter keempat semakin menebarkan, namun hasil akhirnya ternyata lebih membahagiakan buat kubu Loyola. Dimana tim ini sukses menutup pertandingan dengan kemenangan 60-50.

“Sempat hampir terkejar. Namun anak-anak sudah ada komunikasi di lapangan. Jadi, hal tersebut bisa diantisipasi,” ucap Teguh.

Dukungan dari atas tribun ternyata benar-benar jadi suntikan semangat anak-anak Loyola dalam mendulang poin, hingga akhirnya bisa memenangkan pertandingan.
Ada yang menarik, ternyata tak hanya ratusan Suloco -julukan suporter SMA Kolese Loyola- saja yang mendukung tim ini. Dimana Suloco dapat dukungan dari dua sekolah lainnya yang mendukung perjuangan tim basket Loyola dari atas tribun. Dimana suporter SMK St. Mikael Surakarta, SMA Kolese De Britto Jogja, dan SMK Kolese Pika Semarang kompak bersatu untuk mendukung perjuangan anak-anak tim basket Loyola.

Di sisi lain, pelatih tim basket putra SMA Karangturi Semarang Yen Novi mengatakan game final ini memang seru dan mendebarkan. Dia menyadari, timnya ketinggalan dan sempat berjuang untuk mengejar poin. Namun, momentumnya hilang lagi karena ada kesalahan yang dibuat pemainnya.

“Sebenarnya, game plan tetap berjalan. Tapi tadi buru-buru, finishing-nya kurang bagus. Padahal defense kami cukup menghentikan pergerakan pemain kunci Loyola. Kedepannya, tetap prepare lagi. Agar di event DBL nanti, kami lebih baik,” beber Novi. (nis/nik)

RADARSOLO.ID – Sejarah baru dicetak oleh tim basket putra SMA Kolese Loyola Semarang. Setelah menanti cukup lama, akhirnya mereka sukses juga jadi juara Honda Developmental Basketball League (DBL) with KFC Central Java Series. Kepastian itu diraih usai mengalahkan SMA Karangturi Semarang dengan skor 60-50 di Sritex Arena, Sabtu malam (15/10).

Pencapaian tim putra Loyola musim ini, akhirnya bisa menyamai tinta emas yang diraih tim putri sekolah mereka yang mendulang catatan yang sama, 2017 silam.

Sebaliknya, tim basket putra Karangturi gagal mendulang titel juara ketujuhnya musim ini, usai kalah dari Loyola. Pemain Karangturi angkatan 2022 di DBL musim ini, gagal mengikuti jejak seniornya yang sempat juara di kompetisi ini. Yang diraih saat musim 2008, 2010, 2011, 2012, 2018, dan 2019.

“Kebanggaan tersendiri bagi kami pastinya. Pasalnya, ini (juara) pertama kalinya buat tim basket putra,” ungkap Pelatih Tim Basket Putra Loyola Teguh Prasetiyo kepada Jawa Pos Radar Solo usai laga.

Tak mudah untuk mengalahkan Karangturi. Persaingan ketat sudah tersaji sejak awal pertandingan. Drama kejar mengejar angga benar-benar terjadi. Kuarter pertama Loyola hanya bisa unggul tipis 15-14.

Sadar, selisih keunggulan mereka cukup tipis, Loyola perketat defense dan offense. Kuarter kedua tim ini berhasil raih 14 poin, yang hanya bisa dibalas enam poin dari tangan anak-anak Karangturi. Loyola mulai menjauh dengan keunggulan 29-20. Situasi lebih menegangkan terjadi usai halftime. Dimana di kuarter ketiga balas membalas poin kembali terjadi. Tambahan 14 poin Loyola dibalas Karangturi yang berhasil menambah 12 poin.

Karangturi masih tertinggal 32-43. Persaingan kuarter keempat semakin menebarkan, namun hasil akhirnya ternyata lebih membahagiakan buat kubu Loyola. Dimana tim ini sukses menutup pertandingan dengan kemenangan 60-50.

“Sempat hampir terkejar. Namun anak-anak sudah ada komunikasi di lapangan. Jadi, hal tersebut bisa diantisipasi,” ucap Teguh.

Dukungan dari atas tribun ternyata benar-benar jadi suntikan semangat anak-anak Loyola dalam mendulang poin, hingga akhirnya bisa memenangkan pertandingan.
Ada yang menarik, ternyata tak hanya ratusan Suloco -julukan suporter SMA Kolese Loyola- saja yang mendukung tim ini. Dimana Suloco dapat dukungan dari dua sekolah lainnya yang mendukung perjuangan tim basket Loyola dari atas tribun. Dimana suporter SMK St. Mikael Surakarta, SMA Kolese De Britto Jogja, dan SMK Kolese Pika Semarang kompak bersatu untuk mendukung perjuangan anak-anak tim basket Loyola.

Di sisi lain, pelatih tim basket putra SMA Karangturi Semarang Yen Novi mengatakan game final ini memang seru dan mendebarkan. Dia menyadari, timnya ketinggalan dan sempat berjuang untuk mengejar poin. Namun, momentumnya hilang lagi karena ada kesalahan yang dibuat pemainnya.

“Sebenarnya, game plan tetap berjalan. Tapi tadi buru-buru, finishing-nya kurang bagus. Padahal defense kami cukup menghentikan pergerakan pemain kunci Loyola. Kedepannya, tetap prepare lagi. Agar di event DBL nanti, kami lebih baik,” beber Novi. (nis/nik)

Populer

Berita Terbaru

spot_img