HARI Raya Idul Adha tinggal menghitung hari. Namun wabah penyakit kulit dan kuku (PMK) masih menjadi ancaman masyarakat. Kendati PMK bukan penyakit yang bisa menular ke manusia, tapi kekhawatiran terhadap kondisi hewan ternak tetap dirasakan.
SRAGEN - Penanganan wabah PMK pada hewan ternak di Sragen ditangani serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Apalagi saat ini menjelang Idul Adha, dampak PMK dan penanganannya dipantau dengan seksama. Sehingga surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk hewan kurban dipastikan valid.
WONOGIRI – Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mulai menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Pada tahap awal vaksinasi, dipilih enam kecamatan.
KARANGANYAR – Sebanyak 2.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) segera didistribusikan ke hewan ternak, awal Juni mendatang. Hal ini untuk mencegah PMK meluas, mengingat saat ini mendekati hari raya Idul Adha.
WONOGIRI – Memastikan hewan kurban terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), pemkab menyiapkan petugas kesehatan hewan di 25 kecamatan. Mereka siap jemput bola dalam melakukan pemeriksaan.
MAKIN maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Idul Adha membuat masyarakat semakin waswas. Pertanyaan apakah daging hewan ternak yang sudah terinfeksi PMK masih aman atau tidak dikonsumsi terus dilontarkan?
KARANGANYAR – Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar mencatat sampai saat ini terdapat 270 hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Ironisnya, dari jumlah tersebut, tiga anak sapi di Tasikmadu dan Jumapolo mati.
BOYOLALI – Penutupan pasar hewan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali diperpanjang hingga 4 Juli mendatang. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali menyarankan agar jual beli hewan dilakukan secara online.
WONOGIRI – Pasar hewan di seluruh penjuru Kota Sukses kembali dibuka setelah empat pekan ditutup mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, hari pertama berdagang, transaksi masih sepi. Seperti terlihat di pasar hewan Purwantoro.
SOLO - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertan KPP) Kota Surakarta mengaktifkan tim pengawas tingkat kecamatan jelang hari raya kurban yang jatuh pada tiga minggu mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pengawasan sembari menanti kejelasan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Bengawan.