RADARSOLO.ID - Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto menyatakan gempa magnitudo 7,4 di dekat Larantuka, Nusa Tenggara Timur, disebabkan oleh sesar geser, bukan sesar naik Flores.
RADARSOLO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami akibat gempa dengan magnitudo 7,4 di Laut Flores telah berakhir. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadi gempa bumi susulan.
RADARSOLO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau telah terjadi 15 kali gempa bumi susulan (aftershock) setelah gempa magnitudo 7,4 di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12).