23.8 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Mana yang Lebih Penting bagi Pemula, Belajar Gas atau Rem?

SEMARANG – Sepeda motor masih menjadi pilihan dalam mobilisasi dan aktivitas sehari-hari oleh setiap kalangan untuk menunjang produktivitas masing-masing. Penggunaan sepeda motor yang mudah dikendalikan, lincah, praktis, serta irit bahan bakar membuat bikers menjadi aman dan nyaman. Namun bagi bikers pemula tetap wajib mempelajari dan melatih diri agar lebih mahir lagi dalam berkendara.

Untuk itu diperlukan latihan keseimbangan agar bikers pemula bisa mengendalikan motor dengan aman. Menjaga keseimbangan dalam berkendara sepeda motor bisa memanfaatkan penggunaan gas atau rem. Jika demikian mana yang lebih penting untuk dipelajari lebih dulu antara gas dan rem?

Jika mempelajari gas dahulu, potensi bahaya untuk bikers pemula adalah kurang mahir dalam penggunaan rem atau tidak bisa menguasai sepeda motor, yang kemungkinan motor akan “lari” atau bergerak tidak terarah karena nge-gas tanpa paham mengendalikannya dengan memanfaatkan rem.

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng menganjurkan agar bikers pemula yang sudah bisa bersepeda berlatih cara mengerem motor terlebih dahulu, tanpa mesin menyala, sehingga berkendaranya dibantu dengan cara didorong oleh orang lain.

Gunakan rem belakang untuk mengawali latihan mengerem hingga mampu berhenti sempurna (tanpa goyah atau meragukan) dengan membiasakan kaki kiri turun untuk penopang saat sepeda motor sesaat akan berhenti.

“Setelah bisa berhenti sempurna menggunakan rem belakang, latihlah menggunakan rem depan dengan prinsip yang sama yaitu mampu berhenti sempurna tanpa goyah. Disarankan menekan tuas rem depan dengan cara menyalurkan tenaga oleh jemari tangan secara bertahap dengan tujuan mencegah roda depan terkunci. Tahap berikutnya tentukan sebuah target untuk berhenti yaitu ban depan harus berhenti pas dititik yang ditentukan berguna untuk melatih akurasi pengereman,” jelas Oke Desiyanto.

Pengereman yang efektif dan optimal untuk kendaraan agar berhenti atau menuju kecepatan (nol) 0 km/jam, menggunakan metode pengereman kombinasi depan dan belakang, dengan tenaga menekan tuas rem depan lebih kuat dibanding belakang. Karena saat peristiwa pengereman, roda depan lebih menempel kuat ke aspal dibanding roda belakang, ini terjadi akibat adanya gaya inersia, sehingga depan perlu diberi gaya pengereman lebih besar.

“Jika hanya menurunkan laju kecepatan kendaraan dari 40 km/jam ke 20 km/jam, gunakan pengereman roda belakang saja. Jika dirasa kurang (butuh jarak lebih pendek atau waktu lebih cepat) bisa menggunakan kombinasi rem seperti diatas. Perlu diingat bahwa fungsi rem adalah untuk menurunkan kecepatan kendaraan secara bertahap atau drastis sehingga pasti akan membutuhkan jarak dan waktu tentunya,” lanjutnya.

Jika berhasil menguasai pengereman tanpa menggunakan daya mesin, selanjutnya disarankan ke tahap belajar ngegas dikombinasikan dengan pengereman hingga berhenti. Berlatih dengan cara membuka gas secara sedikit demi sedikit hingga daya mesin mampu menggerakkan sepeda motor seimbang dengan kecepatan rendah kemudian diakhiri dengan mengerem sampai berhenti sempurna seperti yang sudah dibahas.

Kecepatan ditingkatkan setelah biker pemula benar-benar menguasai kecepatan yang ditentukan sebelumnya. Latihan ini diperlukan agar bikers pemula kenal dengan karakter tenaga yang dikeluarkan mesin dan menguasai cara mengendalikan dan menghentikan motor dengan terampil memanfaatkan stang, gas dan rem.

“Menguasai pengereman dahulu lebih penting dibanding dengan menguasai cara ngegas, jika sudah mahir menguasai motor tanpa daya mesin, tentunya memudahkan belajar dan lebih cari Aman untuk pemula ngegas dan mengendalikan motornya,” pungkas Oke. (*)

SEMARANG – Sepeda motor masih menjadi pilihan dalam mobilisasi dan aktivitas sehari-hari oleh setiap kalangan untuk menunjang produktivitas masing-masing. Penggunaan sepeda motor yang mudah dikendalikan, lincah, praktis, serta irit bahan bakar membuat bikers menjadi aman dan nyaman. Namun bagi bikers pemula tetap wajib mempelajari dan melatih diri agar lebih mahir lagi dalam berkendara.

Untuk itu diperlukan latihan keseimbangan agar bikers pemula bisa mengendalikan motor dengan aman. Menjaga keseimbangan dalam berkendara sepeda motor bisa memanfaatkan penggunaan gas atau rem. Jika demikian mana yang lebih penting untuk dipelajari lebih dulu antara gas dan rem?

Jika mempelajari gas dahulu, potensi bahaya untuk bikers pemula adalah kurang mahir dalam penggunaan rem atau tidak bisa menguasai sepeda motor, yang kemungkinan motor akan “lari” atau bergerak tidak terarah karena nge-gas tanpa paham mengendalikannya dengan memanfaatkan rem.

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng menganjurkan agar bikers pemula yang sudah bisa bersepeda berlatih cara mengerem motor terlebih dahulu, tanpa mesin menyala, sehingga berkendaranya dibantu dengan cara didorong oleh orang lain.

Gunakan rem belakang untuk mengawali latihan mengerem hingga mampu berhenti sempurna (tanpa goyah atau meragukan) dengan membiasakan kaki kiri turun untuk penopang saat sepeda motor sesaat akan berhenti.

“Setelah bisa berhenti sempurna menggunakan rem belakang, latihlah menggunakan rem depan dengan prinsip yang sama yaitu mampu berhenti sempurna tanpa goyah. Disarankan menekan tuas rem depan dengan cara menyalurkan tenaga oleh jemari tangan secara bertahap dengan tujuan mencegah roda depan terkunci. Tahap berikutnya tentukan sebuah target untuk berhenti yaitu ban depan harus berhenti pas dititik yang ditentukan berguna untuk melatih akurasi pengereman,” jelas Oke Desiyanto.

Pengereman yang efektif dan optimal untuk kendaraan agar berhenti atau menuju kecepatan (nol) 0 km/jam, menggunakan metode pengereman kombinasi depan dan belakang, dengan tenaga menekan tuas rem depan lebih kuat dibanding belakang. Karena saat peristiwa pengereman, roda depan lebih menempel kuat ke aspal dibanding roda belakang, ini terjadi akibat adanya gaya inersia, sehingga depan perlu diberi gaya pengereman lebih besar.

“Jika hanya menurunkan laju kecepatan kendaraan dari 40 km/jam ke 20 km/jam, gunakan pengereman roda belakang saja. Jika dirasa kurang (butuh jarak lebih pendek atau waktu lebih cepat) bisa menggunakan kombinasi rem seperti diatas. Perlu diingat bahwa fungsi rem adalah untuk menurunkan kecepatan kendaraan secara bertahap atau drastis sehingga pasti akan membutuhkan jarak dan waktu tentunya,” lanjutnya.

Jika berhasil menguasai pengereman tanpa menggunakan daya mesin, selanjutnya disarankan ke tahap belajar ngegas dikombinasikan dengan pengereman hingga berhenti. Berlatih dengan cara membuka gas secara sedikit demi sedikit hingga daya mesin mampu menggerakkan sepeda motor seimbang dengan kecepatan rendah kemudian diakhiri dengan mengerem sampai berhenti sempurna seperti yang sudah dibahas.

Kecepatan ditingkatkan setelah biker pemula benar-benar menguasai kecepatan yang ditentukan sebelumnya. Latihan ini diperlukan agar bikers pemula kenal dengan karakter tenaga yang dikeluarkan mesin dan menguasai cara mengendalikan dan menghentikan motor dengan terampil memanfaatkan stang, gas dan rem.

“Menguasai pengereman dahulu lebih penting dibanding dengan menguasai cara ngegas, jika sudah mahir menguasai motor tanpa daya mesin, tentunya memudahkan belajar dan lebih cari Aman untuk pemula ngegas dan mengendalikan motornya,” pungkas Oke. (*)

Populer

Berita Terbaru

spot_img