RADARSOLO.ID – Lewat sentuhan inovasi teknologi, limbah urine ternak difermentasi menjadi pupuk dan pestisida cair. Kreasi siswa salah satu SMK negeri di Kabupaten Sukoharjo ini dinamai Puppest. Kandungan hara yang cukup tinggi, cocok digunakan untuk menyuburkan tanah di iklim tropis.
Biasanya, pupuk organik dibuat dari limbah feses atau kotoran ternak. Namun di tangan siswa salah satu SMK di Kota Makmur, pupuk organik dibuat dari limbah urine ternak sapi dan kambing. Diklaim mampu mengembalikan unsur hara dalam tanah. Sekaligus meningkatkan hasil pertanian.
Kelebihan lainnya, pupuk cair organik ini tidak meninggalkan residu. Senyawa yang jika menumpuk dalam jangka panjang, akan merusak unsur hara tanah. Di mana tekstur tanah jadi mengeras dan menggumpal.
Pupuk cair organik ini membuat tanah lebih gembur. Hasil karya saya dan teman-teman jurusan peternakan. Mereka mengelola limbah urine sapi dan kambing, yang kaya unsur hara,” kata siswa Jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia SMK setempat Ridho Azanu Wilam Saputra, Jumat (3/3/2023).
Bahan dan cara pembuatan pupuk cair organik ini sangat sederhana. Diawali dengan mengumpulkan urine sapi dari peternakan. Kemudian ditampung dan dimasukan ke dalam drum plastik.
Setelah itu, dicampur dengan lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, dan brotowali yang telah ditumbuk halus. Penambahan bahan-bahan alami ini, untuk menghilangkan bau urine ternak yang cukup menyengat.
“Urine difermentasi selama dua pekan, sampai hilang baunya. Tetapi kalau masih ada baunya sedikit, ditambah waktu fermentasinya,” imbuhnya.
Pengaplikasian pupuk ini cukup sederhana, tergantung pemanfaatannya. Jika dipakai untuk pupuk, cukup tuangkan 250cc dicampur 14 liter air. Kemudian jika digunakan untuk pestisida, tuangkan 375cc plus 14 liter air. Kemudian disemprotkan ke bagian tanaman yang terkena hama.
“Pupuk cair dan pestisida ini juga bisa merangsang pertumbuhan tanaman. Sedangkan jika diaplikasikan untuk pestisida, ampuh membunuh hama wereng atau sejenisnya,” bebernya.
Sementara itu, ketua kreativitas SMK setempat Siti Muyasaroh menyebut produk karya siswa ini sangat diminati kalangan petani di Kota Makmur. Mengingat harganya sangat terjangkau. Dan para petani mendapatkan manfaat ganda dari produk ini.
“Ini bisa menjadi alternatif bagi para petani untuk pupuk tanaman. Biasanya banyak yang datang langsung ke sekolahan untuk membeli. Karena manfaatnya setara, bahkan lebih bagus dari pupuk pada umumnya,” terangnya. (ian/fer/dam)