24.1 C
Surakarta
Sunday, 28 May 2023

Makanan Jadul Rambut Nenek: Berbahan Gula Pasir dan Bawang Merah

RADARSOLO.COM – Rambut nenek merupakan nama jajanan yang populer era 80an hingga 90an. Jajanan ini juga dikenal dengan arum manis karena cita rasanya. Namun, saat ini pamornya kian meredup di tengah gempuran jajanan kekinian.

Di Sukoharjo, jajanan ini sudah tidak lagi mudah ditemukan. Padahal, di era 80an hingga 90an, nyaris setiap sekolah taman kanak-kanan (TK) atau sekolah dasar (SD) ada penjual jajanan ini. Namun, ada satu penjual arumanis rambut nenek yang selama 10 tahun terakhir eksis berjualan cemilan manis ini di kawasan Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo. Dia adalah Sutopo, 60 warga Badran, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

”Iya sudah jarang sekarang. Saya baru 10 tahun jualan rambut nenek,” kata Sutopo, kemarin (12/5/2023).

Menurut Sutopo, rambut nenek buatanya berbahan gula pasir dengan bumbu bawang merah. Bawang merah membuat rasa rambut nenek sedikit lebih gurih dan warnanya menjadi kekuningan.

”Ya hanya gula pasir saja sama bawang merah, untuk bikin warnanya ini dan aroma. Jadi rasanya manis ada sedikit gurihnya,” imbuh Sutopo.

Gula dan bawang merah yang dihaluskan cukup disangrai sampai menjadi lembek. Namun, untuk membentuk rambut nenek ini, butuh tenaga yang cukup ekstra dan butuh waktu lama. Karena, adonan harus ditarik-tarik untuk menjadi helai-helai rambut. Jadi sebaiknya bagi adonan gulali menjadi dua atau tiga agar lebih mudah.

”Butuh waktu satu jam untuk memasak. Lalu untuk menjadi rambut ini butuh tiga orang. Karena berat, harus ditarik-tarik supaya jadi helai-helai rambut,” katanya.

Sutopo setiap kali membuat rambut nenek dan butuh 5 kilogram gula pasir dan 500 gram bawang merah. Namun, tidak langsung habis. Rambut nenek bikinnya baru empat sampai enam hari habis dijual, lalu harus membuat lagi.

”Ini awet, tanpa bahan pengawet. Karena bahan bakunya alami. Lha cuma gula sama bawang merah,” katanya.

Namun perlu diingat, mengonsumsi rambut nenek yang berlebih bukanlah hal yang baik. Pasalnya, rambut nenek ini memiliki kandungan gula yang tinggi. Terlebih apabila ditambahkan dengan minuman kekinian yang manis, maka gulanya tentu akan semakin bertambah. Bisa-bisa jika mengkonsumsi berlebih mendapatkan kalori yang sama dengan satu porsi makanan besar. Oleh karena itu, konsumsi rambut nenek secukupnya saja. (kwl/adi/dam)






Reporter: Iwan Kawul

RADARSOLO.COM – Rambut nenek merupakan nama jajanan yang populer era 80an hingga 90an. Jajanan ini juga dikenal dengan arum manis karena cita rasanya. Namun, saat ini pamornya kian meredup di tengah gempuran jajanan kekinian.

Di Sukoharjo, jajanan ini sudah tidak lagi mudah ditemukan. Padahal, di era 80an hingga 90an, nyaris setiap sekolah taman kanak-kanan (TK) atau sekolah dasar (SD) ada penjual jajanan ini. Namun, ada satu penjual arumanis rambut nenek yang selama 10 tahun terakhir eksis berjualan cemilan manis ini di kawasan Alun-Alun Satya Negara Sukoharjo. Dia adalah Sutopo, 60 warga Badran, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

”Iya sudah jarang sekarang. Saya baru 10 tahun jualan rambut nenek,” kata Sutopo, kemarin (12/5/2023).

Menurut Sutopo, rambut nenek buatanya berbahan gula pasir dengan bumbu bawang merah. Bawang merah membuat rasa rambut nenek sedikit lebih gurih dan warnanya menjadi kekuningan.

”Ya hanya gula pasir saja sama bawang merah, untuk bikin warnanya ini dan aroma. Jadi rasanya manis ada sedikit gurihnya,” imbuh Sutopo.

Gula dan bawang merah yang dihaluskan cukup disangrai sampai menjadi lembek. Namun, untuk membentuk rambut nenek ini, butuh tenaga yang cukup ekstra dan butuh waktu lama. Karena, adonan harus ditarik-tarik untuk menjadi helai-helai rambut. Jadi sebaiknya bagi adonan gulali menjadi dua atau tiga agar lebih mudah.

”Butuh waktu satu jam untuk memasak. Lalu untuk menjadi rambut ini butuh tiga orang. Karena berat, harus ditarik-tarik supaya jadi helai-helai rambut,” katanya.

Sutopo setiap kali membuat rambut nenek dan butuh 5 kilogram gula pasir dan 500 gram bawang merah. Namun, tidak langsung habis. Rambut nenek bikinnya baru empat sampai enam hari habis dijual, lalu harus membuat lagi.

”Ini awet, tanpa bahan pengawet. Karena bahan bakunya alami. Lha cuma gula sama bawang merah,” katanya.

Namun perlu diingat, mengonsumsi rambut nenek yang berlebih bukanlah hal yang baik. Pasalnya, rambut nenek ini memiliki kandungan gula yang tinggi. Terlebih apabila ditambahkan dengan minuman kekinian yang manis, maka gulanya tentu akan semakin bertambah. Bisa-bisa jika mengkonsumsi berlebih mendapatkan kalori yang sama dengan satu porsi makanan besar. Oleh karena itu, konsumsi rambut nenek secukupnya saja. (kwl/adi/dam)






Reporter: Iwan Kawul

Populer

Berita Terbaru

spot_img