Kreasi Bakpao khas Klauran: Punya Varian Rasa, Berkembang Jadi Sentra Produksi

RADARSOLO.ID – Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Makanan berbentuk gembul ini sudah jamak ditemui. Bahkan, di Sukoharjo ada sentra produksi bakpao. Seperti apa kelezatannya?

Makanan serupa roti yang diisi daging, kacang hijau dan aneka isian lain ini merupakan makanan khas masyarakat Tiongkok. Namun, di Klauran, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, bakpao baru mulai dijadikan usaha 2015 lalu. Hingga kini, sudah ada 11 pengusaha bakpao di dusun tersebut.

”Sejak 2015, saya mulai membuka usaha bakpao. Awal usaha kapasitas produksinya masih 800 buah bakpao,” kata Adi Putra Pamungkas, 36 pengusaha bakpao kepada Jawa Pos Radar Solo, Jumat (24/2/2023).

Usaha kemudian berkembang dengan menggandeng sahabat, teman, saudara hingga tetangga untuk menjadi sales bakpao keliling. Hingga akhirnya, bisa mencapai 14 sales.

”Kemudian tetangga mulai tertarik dan turut serta membuka usaha bakpao juga. Ada yang dulunya sales di tempat saya, kemudian buka usaha sendiri. Sampai sekarang di kampung ini ada 11 pengusaha bakpao,” katanya.

Menurut Adi Putra membuat bakpao cukup mudah. Bahan bakunya hanya terigu, gula, air, mentega putih, ragi dan isian. Untuk isian, bakpao bikinan Adi Putra ada berbagai macam seperti selai, meses, ayam giling, keju, kacang ijo dan coklat.

”Dibikin adonan seperti bikin kue, dipotong-potong lalu dioven dengan kompor tekanan tinggi. Untuk isian, paling laris coklat,” katanya.

Benar saja, setelah keluar dari oven, bakpao bikinannya memiliki rasa manis dan tekstur lembut. Isi bakpao yang beraneke jenis selai, kacang hijau, cokelat menambah sensasi rasanya yang manis. Tak ayal membuat anak-anak sangat menyukai bakpao.

”Bakpao saya paling mahal di antara pengusaha lain. Ada yang per biji Rp 1.000, tapi punya saja Rp 3.000 paling murah dan paling mahal Rp 5.000,” bebernya.

Dia mengaku sempat mengalami kesulitan bahan baku terigu saat awal perang Rusia dan Ukraina. Imbasnya, terpaksa menaikkan harga jual bakpaonya. Meskipun kini suplai terigu dari luar negeri sudah aman. ”Sempat sulit cari terigu, tapi sekarang sudah lancar lagi,” tandasnya. (kwl/adi/dam)

BAHAN-BAHAN:

1. Terigu
2. Gula
3. Air
4. Mentega putih
5. Ragi
6. Isian

ISIAN:

1. Selai
2. Meses
3. Ayam giling
4. Keju
5. Kacang ijo
6. Coklat

RADARSOLO.ID – Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Makanan berbentuk gembul ini sudah jamak ditemui. Bahkan, di Sukoharjo ada sentra produksi bakpao. Seperti apa kelezatannya?

Makanan serupa roti yang diisi daging, kacang hijau dan aneka isian lain ini merupakan makanan khas masyarakat Tiongkok. Namun, di Klauran, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, bakpao baru mulai dijadikan usaha 2015 lalu. Hingga kini, sudah ada 11 pengusaha bakpao di dusun tersebut.

”Sejak 2015, saya mulai membuka usaha bakpao. Awal usaha kapasitas produksinya masih 800 buah bakpao,” kata Adi Putra Pamungkas, 36 pengusaha bakpao kepada Jawa Pos Radar Solo, Jumat (24/2/2023).

Usaha kemudian berkembang dengan menggandeng sahabat, teman, saudara hingga tetangga untuk menjadi sales bakpao keliling. Hingga akhirnya, bisa mencapai 14 sales.

”Kemudian tetangga mulai tertarik dan turut serta membuka usaha bakpao juga. Ada yang dulunya sales di tempat saya, kemudian buka usaha sendiri. Sampai sekarang di kampung ini ada 11 pengusaha bakpao,” katanya.

Menurut Adi Putra membuat bakpao cukup mudah. Bahan bakunya hanya terigu, gula, air, mentega putih, ragi dan isian. Untuk isian, bakpao bikinan Adi Putra ada berbagai macam seperti selai, meses, ayam giling, keju, kacang ijo dan coklat.

”Dibikin adonan seperti bikin kue, dipotong-potong lalu dioven dengan kompor tekanan tinggi. Untuk isian, paling laris coklat,” katanya.

Benar saja, setelah keluar dari oven, bakpao bikinannya memiliki rasa manis dan tekstur lembut. Isi bakpao yang beraneke jenis selai, kacang hijau, cokelat menambah sensasi rasanya yang manis. Tak ayal membuat anak-anak sangat menyukai bakpao.

”Bakpao saya paling mahal di antara pengusaha lain. Ada yang per biji Rp 1.000, tapi punya saja Rp 3.000 paling murah dan paling mahal Rp 5.000,” bebernya.

Dia mengaku sempat mengalami kesulitan bahan baku terigu saat awal perang Rusia dan Ukraina. Imbasnya, terpaksa menaikkan harga jual bakpaonya. Meskipun kini suplai terigu dari luar negeri sudah aman. ”Sempat sulit cari terigu, tapi sekarang sudah lancar lagi,” tandasnya. (kwl/adi/dam)

BAHAN-BAHAN:

1. Terigu
2. Gula
3. Air
4. Mentega putih
5. Ragi
6. Isian

ISIAN:

1. Selai
2. Meses
3. Ayam giling
4. Keju
5. Kacang ijo
6. Coklat