WONOGIRI – Potensi wisata alam di Wonogiri yang belum tergarap cukup banyak. Salah satunya Grojogan Selondo di Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri. Air terjun ini dikelilingi batu-batuan estetik yang menambah daya tarik pengunjung.
Grojogan Selondo mudah diakses dengan kendaraan bermotor maupun mobil. Namun sebaiknya ditempuh menggunakan kendaraan bermotor. Sebab jalan masuk ke lokasi hanya muat satu mobil. Perjalanan menuju grojogoan Selondo ditempuh selama kurang lebih dua jam dari Kota Solo.
Sepanjang jalan menuju grojogan akan banyak ditemui tikungan yang cukup tajam serta tanjakan karena daerah tersebut dataran tinggi. Selama perjalanan, traveler akan ditemani pemandangan hamparan sawah serta pepohonan hijau yang menyejukan mata.
Grojogan tersebut sejatinya sudah bisa dilihat dari jembatan desa di wilayah setempat. Namun untuk menikmatinya perlu jalan kaki. Sayangnya di tempat tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Tidak ada lahan parkir maupun jalan setapak yang layak untuk mendekat di grojogan tersebut.
Hanya terdapat beberapa gazebo kayu yang terpasang di sisi atas grojogan Selondo untuk tempat beristirahat. Sisi baiknya, grojogan tersebut masih alami seperti belum terjamah manusia. Walaupun beberapa kali pernah dikunjungi, namun kondisinya masih terjaga dengan baik.
Selain itu tidak ada biaya masuk ataupun parkir. Masyarakat setempat hanya menggunakan tempat tersebut untuk memancing ikan di sungai dekat grojogan. Jalan menuju grojogan juga sangat dekat, namun pengunjung harus berhati-hati karena terdapat banyak rumput liar serta batu licin.
”Grojogan ini belum dibangun sepenuhnya sama pemdes. Saat ini baru ada gazebo saja untuk yang ingin melihat-lihat. Biasanya juga ada wisatawan yang ke sini, tapi tidak banyak,” beber Suwarno, warga setempat.
Grojogan Selondo tingginya hanya sekitar 6-7 meter. Namun keistimewaannya adalah batuan sekitar air terjun yang mengalami erosi membentuk bongkahan estetik. Jika berminat ke lokasi ini, jangan lupa membawa bekal atau makanan ringan. Sebab tidak ada warung makan maupun penjaja makanan. Ditambah lagi belum ada fasilitas yang memadai. Sebab itu, tempat ini cocok bagi para traveler yang ingin merasakan healing di pedalaman desa layaknya hidden gem yang masih memiliki suasana alam yang asri. (mg1/mg2/m3/adi)