29.9 C
Surakarta
Tuesday, 30 May 2023

Napak Tilas Syekh Maulana Maghribi, Ulama Sufi Maroko

BOYOLALI – Berpetualang ke air terjun Semuncar tak lengkap rasanya jika belum berkunjung ke petilasan Syekh Maulana Ibrahim Maghribi. Ulama Sufi asal Maroko yang berpengaruh dalam menyebarkan syiar Islam generasi pertama di Indonesia sebelum Wali Songo.

Pada gerbang masuk kompleks makam terdapat tulisan makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi. Namun, tulisan makam di sini bukan dalam artian makam sebenarnya. Tetapi lebih kepada napak tilas dari Syekh Maulana Ibrahim Maghribi. Sehingga lebih tepat disebut maqam. Petilasan ini dibuat oleh masyarakat sebagai tanda tempat Syekh menyepi dahulu. Komplek makam ini terletak di Pantaran, Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali.

Di sebelah kanan kompleks makam terdapat jalan menuju air terjun Semuncar. Sedangkan di sebelah kiri terdapat sungai penuh bebatuan yang kering karena musim kemarau.

Bangunan utama yang berada di dalam kompleks makam ini tidak setiap hari dibuka. Melainkan setiap malam Jumat saat penanggalan Jawa tertentu. Jadi jangan heran jika bangunan utama tertutup ketika berkunjung di pagi atau siang hari. Untuk masuk ke kompleks makam tersebut, hanya cukup memberi infak di loket yang berada di gerbang masuk. (mg11/adi)

BOYOLALI – Berpetualang ke air terjun Semuncar tak lengkap rasanya jika belum berkunjung ke petilasan Syekh Maulana Ibrahim Maghribi. Ulama Sufi asal Maroko yang berpengaruh dalam menyebarkan syiar Islam generasi pertama di Indonesia sebelum Wali Songo.

Pada gerbang masuk kompleks makam terdapat tulisan makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi. Namun, tulisan makam di sini bukan dalam artian makam sebenarnya. Tetapi lebih kepada napak tilas dari Syekh Maulana Ibrahim Maghribi. Sehingga lebih tepat disebut maqam. Petilasan ini dibuat oleh masyarakat sebagai tanda tempat Syekh menyepi dahulu. Komplek makam ini terletak di Pantaran, Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali.

Di sebelah kanan kompleks makam terdapat jalan menuju air terjun Semuncar. Sedangkan di sebelah kiri terdapat sungai penuh bebatuan yang kering karena musim kemarau.

Bangunan utama yang berada di dalam kompleks makam ini tidak setiap hari dibuka. Melainkan setiap malam Jumat saat penanggalan Jawa tertentu. Jadi jangan heran jika bangunan utama tertutup ketika berkunjung di pagi atau siang hari. Untuk masuk ke kompleks makam tersebut, hanya cukup memberi infak di loket yang berada di gerbang masuk. (mg11/adi)

Populer

Berita Terbaru

spot_img