30.9 C
Surakarta
Thursday, 23 March 2023

Kembangkan Potensi Wisata

Desa Pilangsari Siapkan Gunung Gandu Jadi Tempat Petualangan

SRAGEN – Wilayah Kabupaten Sragen kaya akan budaya dan kesenian. Jika potensi tersebut bisa ditonjolkan dan dipromosikan, bukan tidak mungkin akan menaikkan pamor suatu desa. Seperti yang diupayakan oleh Pemerintah Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi.

Desa Pilangsari berada di pelosok Kabupaten Sragen. Namun desa ini justru cukup dikenal dan dikunjungi warga luar kota. Salah satu alasan karena desa ini memiliki taman doa di Dukuh Ngrawoh.

Sehingga banyak umat katholik yang pernah singgah. Pemerintah desa kemudian melihat peluang tersebut. Sehingga dirintis desa wisata, sekaligus mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahateraan warga.

Kepala Desa (Kades) Pilangsari Ahmad Munadi menyampaikan, pihaknya Desa Pilangsari merupakan salah satu desa wisata rintisan yang masih bisa berkembang.

”Kami masih berproses. Karena sempat pandemi, alokasi anggaran baru bisa dilaksanakan 2022 ini,” jelasnya, kemarin (14/10).

Dia menyampaikan, untuk menarik minat, lantas digelar pasar budaya. Karena banyak seniman tayub di wilayah utara Bengawan, termasuk Kecamatan Gesi. ”Kami gelar seni tayub dan lain-lain di pasar budaya. Selain itu kami sudah memiliki taman doa untuk umat katholik,” ungkapnya.

Ahmad menjelaskan, untuk pengembangan, pihaknya dibantu pendampingan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Rencananya akan mendapatkan kucuran anggaran yang akan dimaksimalkan untuk menata bukit yang ndisebut Gunung Gandu.

”Mulai tahun ini akses kami bangun, jalannya melalui dana desa (DD). Kemudian menggunakan bantuan keuangan khusus (BKK), dibelikan Motor ATV untuk sensasi petualangan,” ujarnya.

Kondisi Gunung Gandu memang masih alami. Warga biasanya sekadar naik untuk bersantai. ”Situasi masih sangat alami, orang naik cuma ingin lihat saja. Rencana dari desa kita breakdown untuk kegiatan wisata,” terangnya.

Saat ini, lanjut dia, akses jalan masih berupa setapak. Namun pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas camping, MCK dan listrik. Sehingga bisa dimanfaatkan bagi yang berjiwa petualangan. Bahkan sudah dibentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Dengan memaksimalkan tenaga dan pikiran para pemuda desa. Sebelumnya juga digelar event-event untuk menarik wisata. Namun sifatnya berkala dan terkendala pandemi.

Suasana kamping di Gunung Gandu, Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen. (AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO)

Selain itu, ada mata air atau sendang di Dukuh Templek. Lokasi tersebut masih disakralkan masyarakat setempat. ”Jadi ada dua, sendang lanang dan sendang wedok. Tempatnya masih benar-benar alami, pohonnya besar-besar. Orang kalau punya niat apa, datang ke situ,” bebernya.

Upaya lain untuk peningkatan ekonomi Desa Pilangsari, ada industri kecil pembuatan tempe benguk. Selain itu ada produksi jamu tradisional yang terus dipromosikan.

”Jadi jamu di Pilangsari masih alami, pembuatannya juga benar-benar tradisional. Kelebihan di desa kita, jamunya lebih fresh bukan pakai serbuk,” terang dia. (din/adi)

SRAGEN – Wilayah Kabupaten Sragen kaya akan budaya dan kesenian. Jika potensi tersebut bisa ditonjolkan dan dipromosikan, bukan tidak mungkin akan menaikkan pamor suatu desa. Seperti yang diupayakan oleh Pemerintah Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi.

Desa Pilangsari berada di pelosok Kabupaten Sragen. Namun desa ini justru cukup dikenal dan dikunjungi warga luar kota. Salah satu alasan karena desa ini memiliki taman doa di Dukuh Ngrawoh.

Sehingga banyak umat katholik yang pernah singgah. Pemerintah desa kemudian melihat peluang tersebut. Sehingga dirintis desa wisata, sekaligus mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahateraan warga.

Kepala Desa (Kades) Pilangsari Ahmad Munadi menyampaikan, pihaknya Desa Pilangsari merupakan salah satu desa wisata rintisan yang masih bisa berkembang.

”Kami masih berproses. Karena sempat pandemi, alokasi anggaran baru bisa dilaksanakan 2022 ini,” jelasnya, kemarin (14/10).

Dia menyampaikan, untuk menarik minat, lantas digelar pasar budaya. Karena banyak seniman tayub di wilayah utara Bengawan, termasuk Kecamatan Gesi. ”Kami gelar seni tayub dan lain-lain di pasar budaya. Selain itu kami sudah memiliki taman doa untuk umat katholik,” ungkapnya.

Ahmad menjelaskan, untuk pengembangan, pihaknya dibantu pendampingan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Rencananya akan mendapatkan kucuran anggaran yang akan dimaksimalkan untuk menata bukit yang ndisebut Gunung Gandu.

”Mulai tahun ini akses kami bangun, jalannya melalui dana desa (DD). Kemudian menggunakan bantuan keuangan khusus (BKK), dibelikan Motor ATV untuk sensasi petualangan,” ujarnya.

Kondisi Gunung Gandu memang masih alami. Warga biasanya sekadar naik untuk bersantai. ”Situasi masih sangat alami, orang naik cuma ingin lihat saja. Rencana dari desa kita breakdown untuk kegiatan wisata,” terangnya.

Saat ini, lanjut dia, akses jalan masih berupa setapak. Namun pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas camping, MCK dan listrik. Sehingga bisa dimanfaatkan bagi yang berjiwa petualangan. Bahkan sudah dibentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis). Dengan memaksimalkan tenaga dan pikiran para pemuda desa. Sebelumnya juga digelar event-event untuk menarik wisata. Namun sifatnya berkala dan terkendala pandemi.

Suasana kamping di Gunung Gandu, Desa Pilangsari, Kecamatan Gesi, Sragen. (AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO)

Selain itu, ada mata air atau sendang di Dukuh Templek. Lokasi tersebut masih disakralkan masyarakat setempat. ”Jadi ada dua, sendang lanang dan sendang wedok. Tempatnya masih benar-benar alami, pohonnya besar-besar. Orang kalau punya niat apa, datang ke situ,” bebernya.

Upaya lain untuk peningkatan ekonomi Desa Pilangsari, ada industri kecil pembuatan tempe benguk. Selain itu ada produksi jamu tradisional yang terus dipromosikan.

”Jadi jamu di Pilangsari masih alami, pembuatannya juga benar-benar tradisional. Kelebihan di desa kita, jamunya lebih fresh bukan pakai serbuk,” terang dia. (din/adi)

Populer

Berita Terbaru

spot_img