KARANGANYAR – Kawasan Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar kini dilengkapi wahana kebun binatang mini. Lokasinya dekat dengan kebun teh. Ada 35 jenis hewan yang bisa ditemui.
Jika berwisata ke Ngargoyoso, pastinya yang terbayang pertama kali adalah hamparan kebun teh di lereng Gunung Lawu. Namun, di tengah kebun tersebut terdapat kebun binatang mini yang cocok untuk piknik anak-anak.
Ya, tempat tersebut tak lain adalah Taman Satwa Kemuning. Taman ini dibangun anggota karangtaruna desa setempat. Lokasinya sebelum wisata bukit paralayang di Desa Segorogunung.
Tidak hanya menyuguhkan berbagai macam burung, reptil maupun mamalia, tapi juga lengkap dengan permainan bagi anak. Mulai dari flying fox serta kolam air.
Pengelola Taman Satwa Kemuning yang juga Ketua Karangtaruna Dusun Kemuning Galang Hermawan mengatakan, ada sekitar 35 jenis hewan koleksi taman tersebut. Mulai dari unggas, burung, maupun reptil. Di antaranya burung hantu, burung kakaktua, ayam hutan, burung merpati, merak biru India, musang albino, kucing bengal, rusa totol.
Kemudian berbagai jenis kambing, kelinci, kobra India, iguana albino, kura-kura sulcata, kura-kura Brasil, yellow anaconda, python reticulatus albino lavender, python reticulatus albino karamel, kadal red tegu, dan lainnya.
”Pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan satwa. Tapi juga harus didampingi untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung atau satwa itu sendiri,” terang Galang.
Galang menambahkan, latar belakang pembangunan Taman Satwa Kemuning berawal dari adanya lahan milik pemerintah desa yang tidak produktif. Sebelumnya hanya digunakan untuk taman bunga.
”Karena karangtaruna itu ada yang punya hewan-hewan peliharaan, kemudian kami berembug dengan pemerintah desa dan akhirnya kami kembangkan taman satwa itu. Ya lumayan, kalau hari biasa juga ada pengunjungnya. Paling ramai pastinya saat weekend,” ucapnya.
Ditanya terkait pengadaan koleksi hewan di taman tersebut, Galang mengaku sebagian dari anggota karangtaruna atau warga sekitar. Kemudian membeli, atau sumbangan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam.
”Kami buka setiap hari. Sejak Desember 2021 lalu, tiket masuknya Rp 10 ribu, per orang. Hasil dari pendapatan itu, kami gunakan untuk pengadaan pakan satwa, gaji keeper dan sebagainya,” terangnya. (rud/adi/dam)