28.1 C
Surakarta
Friday, 24 March 2023

Kolam Taman Air Kusuma Jala Tirta Klaten: Wisata Alternatif untuk Terapi Kesehatan

KLATEN – Tak salah jika Klaten dijuluki sebagai Kota 1.001 Umbul dengan sumber mata airnya yang melimpah. Salah satunya Kolam Taman Air Kusuma Jala Tirta di Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom.

Destinasi wisata air yang mulai beroperasional pada Mei lalu ini berada di dekat Umbul Jolotundo. Setiap hari buka sejak pukul 05.00- 18.30. Pengunjung yang datang pada pagi hari didominasi lanjut usia. Kedatangan mereka untuk melakukan terapi dengan berbagai gerakan pada kolam renang secara mandiri.

Air alami yang keluar di kolam ini begitu melimpah. Ditambah air yang terus mengalir ke kolam menjadikan pilihan alternatif bagi lansia untuk melakukan terapi. Ada empat kolam renang yang tersedia di Taman Air Kusuma Jala Tirta dengan berbagai ukuran. Satu kolam renang untuk orang dewasa dengan panjang sekitar 25 meter dan lebar 8 meter serta kedalaman 3 meter. Ditambah tiga kolam anak-anak yang salah satunya berukuran 6 meter x 8 meter serta dua kolam berbentuk bundar.

Tak seluruh pengunjung yang hendak melakukan terapi memanfaatkan kolam renang orang dewasa. Tetapi juga kolam anak-anak di beberapa sudut dengan gerakan mengayunkan kaki. Harapannya bisa sembuh dari saraf kejepit hingga stroke.

Taman air yang dikelola BUMDes Jambeyan itu tidak hanya untuk kegiatan terapi, tetapi juga bermain air. Meski belum dilengkapi wahana permainan, pengunjung dari kalangan anak-anak begitu menikmati. Tetap ada pengawasan dari pihak pengelola untuk memastikan keselamatan pengunjung. Sekalipun kolam anak-anak yang digunakan hanya memiliki kedalaman sekitar 50 sentimeter (cm), tetapi di beberapa sudut di kawasan Taman Air Kusuma Jala Tirta masih dalam tahap pembangunan.

Ada sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan para pengunjung. Yakni delapan kamar mandi dan bilas. Termasuk persewaan ban untuk berenang dari harga Rp 3.000-Rp 5.000 tergantung ukuran. Ada pula tempat berteduh untuk beristirahat usai berenang seharian. Saat ini baru ada satu pedagang kaki lima (PKL) yang dikelola kelompok masyarakat desa setempat di taman air tersebut.

”Untuk tiket masuk ke Taman Air Kusuma Jala Tirta saat ini Rp 3.000 per orang. Jadi masih cukup terjangkau. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Klaten saja tetapi luar kota juga ada,” ucap salah satu pengelola Gunanto, kemarin (23/9).

Gunanto mengungkapkan, kedepannya masih akan dilakukan pengembangan terutama memberikan tambahan tanaman maupun tempat peneduh. Mengingat saat ini masih terlihat gersang meski sudah terdapat pepohonan. Begitu juga menambah fasilitas wahana permainan bagi anak-anak saat berenang.

Salah seorang pengunjung asal Jatinom, Aris Tyas Yona, 31, merasa nyaman berwisata di Taman Air Kusuma Jala Tirta tersebut. Hal itu selaras dengan harga tiket masuk yang dibandrol.

”Kalau ini baru pertama kalinya saya dengan anak-anak datang ke sini. Biasanya kalau berenang ke Umbul Susuhan. Tapi sepadan lah dengan harga tiket masuknya,” ucap Yona.

Dia berharap pengelola bisa menambah sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Salah satunya wahana permainan bagi anak-anak yang saat ini belum ada. Apabila fasilitas itu hadir menjadikan anaknya semakin betah untuk berlama-lama berenang di taman air tersebut. (ren/adi/dam)

KLATEN – Tak salah jika Klaten dijuluki sebagai Kota 1.001 Umbul dengan sumber mata airnya yang melimpah. Salah satunya Kolam Taman Air Kusuma Jala Tirta di Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom.

Destinasi wisata air yang mulai beroperasional pada Mei lalu ini berada di dekat Umbul Jolotundo. Setiap hari buka sejak pukul 05.00- 18.30. Pengunjung yang datang pada pagi hari didominasi lanjut usia. Kedatangan mereka untuk melakukan terapi dengan berbagai gerakan pada kolam renang secara mandiri.

Air alami yang keluar di kolam ini begitu melimpah. Ditambah air yang terus mengalir ke kolam menjadikan pilihan alternatif bagi lansia untuk melakukan terapi. Ada empat kolam renang yang tersedia di Taman Air Kusuma Jala Tirta dengan berbagai ukuran. Satu kolam renang untuk orang dewasa dengan panjang sekitar 25 meter dan lebar 8 meter serta kedalaman 3 meter. Ditambah tiga kolam anak-anak yang salah satunya berukuran 6 meter x 8 meter serta dua kolam berbentuk bundar.

Tak seluruh pengunjung yang hendak melakukan terapi memanfaatkan kolam renang orang dewasa. Tetapi juga kolam anak-anak di beberapa sudut dengan gerakan mengayunkan kaki. Harapannya bisa sembuh dari saraf kejepit hingga stroke.

Taman air yang dikelola BUMDes Jambeyan itu tidak hanya untuk kegiatan terapi, tetapi juga bermain air. Meski belum dilengkapi wahana permainan, pengunjung dari kalangan anak-anak begitu menikmati. Tetap ada pengawasan dari pihak pengelola untuk memastikan keselamatan pengunjung. Sekalipun kolam anak-anak yang digunakan hanya memiliki kedalaman sekitar 50 sentimeter (cm), tetapi di beberapa sudut di kawasan Taman Air Kusuma Jala Tirta masih dalam tahap pembangunan.

Ada sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan para pengunjung. Yakni delapan kamar mandi dan bilas. Termasuk persewaan ban untuk berenang dari harga Rp 3.000-Rp 5.000 tergantung ukuran. Ada pula tempat berteduh untuk beristirahat usai berenang seharian. Saat ini baru ada satu pedagang kaki lima (PKL) yang dikelola kelompok masyarakat desa setempat di taman air tersebut.

”Untuk tiket masuk ke Taman Air Kusuma Jala Tirta saat ini Rp 3.000 per orang. Jadi masih cukup terjangkau. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Klaten saja tetapi luar kota juga ada,” ucap salah satu pengelola Gunanto, kemarin (23/9).

Gunanto mengungkapkan, kedepannya masih akan dilakukan pengembangan terutama memberikan tambahan tanaman maupun tempat peneduh. Mengingat saat ini masih terlihat gersang meski sudah terdapat pepohonan. Begitu juga menambah fasilitas wahana permainan bagi anak-anak saat berenang.

Salah seorang pengunjung asal Jatinom, Aris Tyas Yona, 31, merasa nyaman berwisata di Taman Air Kusuma Jala Tirta tersebut. Hal itu selaras dengan harga tiket masuk yang dibandrol.

”Kalau ini baru pertama kalinya saya dengan anak-anak datang ke sini. Biasanya kalau berenang ke Umbul Susuhan. Tapi sepadan lah dengan harga tiket masuknya,” ucap Yona.

Dia berharap pengelola bisa menambah sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Salah satunya wahana permainan bagi anak-anak yang saat ini belum ada. Apabila fasilitas itu hadir menjadikan anaknya semakin betah untuk berlama-lama berenang di taman air tersebut. (ren/adi/dam)

Populer

Berita Terbaru

spot_img